Stadion Kanjuruhan Diresmikan Presiden, Arema FC Bisa Gunakan Sebelum Liga 1 2024/2025 Selesai?

Sanusi mengakui manajemen Arema FC telah maju ke Pemkab Malang untuk mengajukan izin pemakaian stadion tersebut.

Baehaqi Almutoif
Selasa, 18 Maret 2025 | 04:54 WIB
Stadion Kanjuruhan Diresmikan Presiden, Arema FC Bisa Gunakan Sebelum Liga 1 2024/2025 Selesai?
Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. [Antaranews]

Pastinya, kata Sanusi, Stadion Kanjuruhan akan dikhususkan untuk olahraga. Kegiatan di luar itu tidak diperbolehkan. "Ini khusus untuk sepak bola," ucapnya.

Pemkab Malang masih akan mengembangkan Stadion Kanjuruhan. Termasuk membangun lokasi khusus pedagang.

"Area stadion ini harus steril karena standar FIFA tidak boleh ada orang berjualan. Nanti (tempat pedagang) akan kami tata di luar dengan membuat tempat menggunakan anggaran dari pemerintah daerah," tuturnya.

Renovasi Stadion Kanjuruhan

Baca Juga:Nekat Buka Saat Ramadan, Belasan LC Terjaring Razia Polres Malang

Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang direnovasi mulai pada 4 September 2023 dan selesai pada akhir tahun 2024. Akan tetapi baru diserahkan ke Pemkab pada awal 2025. 

Renovasi tersebut ini dilakukan setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemudian merenovasi stadion tersebut dengan memenuhi standar FIFA. 

Semua aspek diperbaiki, termasuk soal keamaan. Jalur keluar dan evakuasi penonton diperbaiki. Tidak hanya itu, tempat duduk diubah menjadi single seat. 

Setelah renovasi, kapasitas stadion menyusut dari sebelumnya diperkirakan 38.000 penonton menjadi 21.603 tempat duduk. Kanjuruhan kini memiliki 108 kursi VVIP, 2.465 kursi VIP, 134 kursi media, dan 16 kursi difabel.

Renovasi Stadion Kanjuruhan telah menelan biaya sekitar Rp357 miliar. Setelah renovasi tersebut, stadion berubah. Rumput sudah berstandar FIFA, kemudian tempat duduk pemain telah single seat, jalur keluar penonton juga semakin bagus. Pun dengan ruang ganti pemain terlihat lebih modern. 

Baca Juga:Malang Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, BMKG Ungkap Penyebabnya

Sementara itu, Gate 13 yang menjadi lokasi paling banyak korban di Targedi Kanjuruhan tidak diubah. pintu masuk asli tetap dipertahankan dengan tambahan dinding kaca di luarnya. Pintu masuk ini tidak lagi dipakai alias sudah ditutup. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini