Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya

Mahasiswa di Malang ikut turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa. Ratusan massa menyerbu gedung DPRD kota setempat pada Selasa (18/2/2025).

Baehaqi Almutoif
Selasa, 18 Februari 2025 | 17:16 WIB
Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya
Aksi tiarap yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa di Kota Malang, menuntut pencabutan Inpres nomor 1 tahun 2025. [Ketik.co.id]

SuaraMalang.id - Mahasiswa di Malang ikut turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa. Ratusan massa menyerbu gedung DPRD kota setempat pada Selasa (18/2/2025).

Mereka berorasi menyampaikan kritikan terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Massa aksi juga menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Kebijakan tersebut dinilai dapat merampas hak masyarakat atas pendidikan. Di sela orasi, massa mahasiswa melakukan aksi teaterikal dengan tiarap di jalanan.

Baca Juga:Cek Kesehatan Gratis di Malang, Bayi hingga Lansia Bisa Ikut

"Teatrikal ini menjadi simbol betapa kebijakan merenggut kesejahteraan rakyat. Pendidikan yang seharusnya menjadi fundamental malah dianggap sebagai kebijakan sekunder," ujar Daniel Siagian, salah satu peserta aksi dikutip dari Ketik.co.id--partner Suara.com. 

Para mahasiswa ini mendesak agar urusan pendidikan menjadi prioritas utama seperti yang dicita-citakan bangsa Indonesia. Jangan sampai program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) justru mengabaikan hal itu.

"Anggaran pendidikan, kesehatan, layanan publik dipotong hanya untuk MBG yang sebenarnya tidak tepat sasaran. Di mana uang kita, anggaran kita, dan ke mana arah program ini," tegasnya.

Massa juga membakar foto Prabowo Subianto dan juga Gibran Rakabuming Raka sebagai simbol aksi protes.

"Simbolisasi bahwa rakyat telah lemah, dan ditundukkan. Kita lihat bagaimana perbedaan kualitas hidup, pendidikan. Mereka yang hidup dalam dunia dinasti, kita hidup dalam dunia distopia," tegasnya.

Baca Juga:Anggota DPRD Kabupaten Malang Masih Gemar Kunker di Tengah Efisiensi Anggaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini