Invasi Ular di Malang! Puluhan Laporan Evakuasi dalam 2 Bulan, Warga Diminta Waspada

Menurut Syaiful, lokasi rumah yang dekat dengan sawah, sungai, dan pohon besar menjadi faktor utama ular masuk ke pemukiman.

Bernadette Sariyem
Minggu, 16 Februari 2025 | 21:13 WIB
Invasi Ular di Malang! Puluhan Laporan Evakuasi dalam 2 Bulan, Warga Diminta Waspada
Ilustrasi evakuasi ular yang masuk rumah warga.

SuaraMalang.id - Warga Kabupaten Malang diimbau untuk waspada, menyusul meningkatnya kejadian ular masuk rumah belakangan ini.

Berdasarkan data Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, sepanjang Januari 2025 telah terjadi 22 kali evakuasi ular, sementara pada Februari sudah ada 8 laporan.

Komandan Peleton (Danton) Damkar Satpol PP Kabupaten Malang, Syaiful Anwar, mengatakan bahwa jenis ular yang sering ditemukan adalah ular sawah, ular weling, dan ular kobra.

"Musim hujan seperti sekarang memang rawan, karena ular mencari tempat kering dan sumber makanan," ujar Syaiful, MInggu (16/2/2025).

Baca Juga:Sanusi-Lathifah Siap Dilantik, Tolak Pesta

Kasus terbaru terjadi pada Kamis malam (13/2/2025), di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji. Seekor ular piton sepanjang 2,5 meter masuk ke rumah warga.

"Ular itu pertama kali terlihat masuk dari dapur. Kemungkinan berasal dari sungai di belakang rumah, yang merupakan aliran Sungai Brantas," jelas Syaiful.

Pemilik rumah menemukan ular itu bersembunyi di tumpukan kayu di salah satu ruangan. Karena takut, mereka langsung menghubungi tim Damkar untuk evakuasi.

"Evakuasi hanya butuh beberapa menit. Dalam waktu dekat, ular akan dilepasliarkan kembali," tambahnya.

Sebelumnya, pada 11 Februari 2025, tim Damkar juga menerima laporan seekor ular weling sepanjang 30 cm masuk ke rumah warga di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau. Ular berbisa itu ditemukan bersembunyi di langit-langit rumah.

Baca Juga:Akses ke Gunung Bromo via Malang Sudah Dibuka Kembali

Menurut Syaiful, lokasi rumah yang dekat dengan sawah, sungai, dan pohon besar menjadi faktor utama ular masuk ke pemukiman.

"Biasanya, ranting pohon yang menyentuh atap rumah menjadi jalur masuk ular. Selain itu, lubang-lubang kecil di rumah bisa menjadi akses bagi ular untuk masuk," terangnya.

Imbauan Warga untuk Waspada

Untuk mengurangi risiko ular masuk ke rumah, warga diimbau untuk:

  • Menutup lubang-lubang kecil di rumah yang bisa menjadi akses masuk ular.
  • Memotong ranting pohon yang menyentuh atap rumah.
  • Menjaga kebersihan rumah agar tidak menarik perhatian tikus, yang merupakan mangsa ular.

Syaiful menambahkan bahwa ular sawah yang tidak berbisa biasanya dilepas di area persawahan, karena dapat membantu mengendalikan populasi tikus.

Sementara itu, ular berbisa seperti kobra dan weling dilepas di area sungai jauh dari permukiman, sedangkan ular besar seperti piton dititipkan ke komunitas pencinta alam untuk dilepas di hutan, seperti lereng Gunung Arjuno.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini