Tuntut Rekan Dibebaskan, Suporter Bentrok dengan Polisi di Perbatasan Malang-Kediri

Semua tuntutan massa dipenuhi, dan kelima orang yang diamankan telah diserahkan kembali ke perwakilan Aremania, tambah AKP Maruf.

Bernadette Sariyem
Selasa, 17 Desember 2024 | 15:29 WIB
Tuntut Rekan Dibebaskan, Suporter Bentrok dengan Polisi di Perbatasan Malang-Kediri
Ilustrasi bentrok suporter (Pixabay)

SuaraMalang.id - Kericuhan terjadi di perbatasan Kecamatan Kandangan, Kediri dan Kasembon, Kabupaten Malang pada Senin malam (16/12) setelah laga Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya.

Bentrok antara dua kelompok suporter diduga dipicu ketidakpuasan massa Aremania atas penahanan lima rekan mereka oleh kepolisian.

Kerusuhan mulai memanas sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung hingga menjelang tengah malam. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat suporter saling lempar batu dan kayu, menciptakan suasana mencekam di kawasan tersebut. Aparat kepolisian setempat langsung berupaya meredam situasi.

Kronologi Bentrok

Baca Juga:Singo Edan Terluka Lagi: Evaluasi Fokus Jadi PR Besar Usai Kalah dari Persik Kediri

Menurut Kapolsek Kasembon, AKP Ma’ruf, kerusuhan dipicu oleh berkumpulnya massa suporter Aremania di Patung Singa yang berada di tapal batas Kediri-Malang.

“Sekitar pukul 17.30 WIB, massa mulai berkumpul di lokasi. Situasi memanas sekitar pukul 20.00 WIB dengan berbagai isu yang beredar di tengah massa,” ujar AKP Ma’ruf saat dikonfirmasi, Selasa (17/12).

Ketegangan meningkat setelah massa menuntut pembebasan 5 suporter Aremania yang diamankan kepolisian:

  • 2 orang diamankan oleh Polres Kediri:Alfarijsi (Singosari)
  • Deva Febriansyah (Lowokwaru, Kota Malang)
  • 3 orang diamankan oleh Polresta Kediri:M. Zaki F (Plaosan Timur, Kota Malang)
  • Luky Aribowo (Sawojajar, Kota Malang)
  • Yudha Oktavian (Sawojajar, Kota Malang)

Sekitar pukul 22.45 WIB, massa mulai bergerak maju ke arah barat dan melempar batu ke arah Pleton Dalmas Kediri. Aparat akhirnya menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi.

Situasi Terkendali dan Pemenuhan Tuntutan

Baca Juga:Singo Edan Tertunduk Lesu: 3 Kekalahan Tandang Beruntun, Arema FC Makin Merana

Setelah melalui negosiasi, polisi akhirnya memenuhi tuntutan massa dengan membebaskan kelima suporter yang ditahan. Sekitar pukul 00.15 WIB, massa Aremania membubarkan diri dan situasi mulai kondusif.

“Semua tuntutan massa dipenuhi, dan kelima orang yang diamankan telah diserahkan kembali ke perwakilan Aremania,” tambah AKP Ma’ruf.

Aparat Terluka, Kerugian Materil Nihil

Dalam insiden tersebut, Kapolsek Kasembon, AKP Ma’ruf, mengalami luka di bawah mata kiri akibat lemparan batu. Ia sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Kasembon.

Sementara itu, pihak kepolisian memastikan tidak ada kerusakan bangunan atau kerugian materiil yang dilaporkan.

Penanganan kerusuhan melibatkan aparat gabungan TNI-Polri, termasuk bantuan dari Polres Batu untuk mengamankan situasi di wilayah Kasembon.

Laga Penyebab Ketegangan

Sebelumnya, laga Persik Kediri vs Arema FC pada Senin sore (16/12) berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk tuan rumah Persik Kediri.

Gol semata wayang dicetak Mohammad Khanafi di menit ke-86 setelah memanfaatkan umpan silang dari sisi kiri pertahanan Arema FC.

Kericuhan ini menjadi perhatian serius bagi aparat keamanan, terutama terkait pengamanan suporter dan jalur perbatasan usai pertandingan sepak bola.

Polisi mengimbau kedua kelompok suporter untuk tetap menjaga kondusifitas demi menghindari bentrokan serupa di masa mendatang.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Bola

Terkini