Parkir di Malang Go Digital: Bayar Pakai QRIS, Target PAD Rp17 Miliar

Dishub Kota Malang mencatat retribusi parkir tahun 2024 telah mencapai Rp10 miliar dari target Rp15 miliar.

Bernadette Sariyem
Senin, 16 Desember 2024 | 17:18 WIB
Parkir di Malang Go Digital: Bayar Pakai QRIS, Target PAD Rp17 Miliar
Ilustrasi - Parkir Digital.

SuaraMalang.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mulai menerapkan digitalisasi dalam pengelolaan parkir sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Langkah ini dilakukan secara bertahap sejak 1 November 2024 dengan memanfaatkan teknologi transaksi digital.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjelaskan bahwa pembayaran antara juru parkir (jukir) ke Dishub kini sudah menggunakan virtual account.

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi potensi kebocoran pendapatan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca Juga:Cuaca Ekstrem Ancam Malang Hingga Akhir Desember, Potensi Banjir Bandang dan Longsor

“Mulai 1 November 2024, pembayaran parkir antara jukir ke kami sudah pakai virtual account. Hal ini memperkecil peluang kebocoran dan meningkatkan transparansi,” ujar Widjaja, Minggu (15/12/2024).

Saat ini, sebanyak 700 jukir di Kota Malang telah diarahkan untuk menggunakan sistem digital ini, meskipun penerapannya dilakukan bertahap.

Dishub Kota Malang mencatat retribusi parkir tahun 2024 telah mencapai Rp10 miliar dari target Rp15 miliar.

Melihat potensi dari digitalisasi, target retribusi parkir untuk tahun 2025 dinaikkan menjadi Rp17 miliar.

“Dengan adanya digitalisasi ini, kami optimis mampu mencapai bahkan melebihi target,” kata Widjaja.

Baca Juga:Sopir Mengantuk, Isuzu Panther Terguling ke Parit di Depan SMAN 6 Malang

Selain menyasar jukir, digitalisasi parkir juga diarahkan kepada pengendara yang menggunakan fasilitas parkir di Kota Malang.

Beberapa lokasi khusus yang dikelola Dishub telah menerapkan e-parking, memungkinkan pembayaran melalui kartu atau QRIS.

Namun, untuk penerapan di area parkir tepi jalan, Dishub mengakui butuh waktu lebih karena perlu adanya pembiasaan baik dari jukir maupun pengguna parkir.

“Digitalisasi parkir untuk tepi jalan masih bertahap. Saat ini fokus kami adalah tempat parkir khusus milik Dishub. Ke depannya, digitalisasi ini akan terus kami genjot,” jelas Widjaja.

Langkah digitalisasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif seperti:

  • Transparansi dalam pengelolaan retribusi parkir.
  • Efisiensi dan pengurangan potensi kebocoran pendapatan.
  • Peningkatan layanan bagi pengendara melalui sistem yang lebih modern.

Dengan inovasi ini, Dishub Kota Malang optimis mampu memberikan pelayanan yang lebih baik sekaligus mendukung peningkatan PAD untuk pembangunan Kota Malang.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini