Dengan 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan, ceruk ini bisa memberikan dorongan elektabilitas signifikan bagi kandidat yang berhasil menggaet suara mereka.
Swing Voters
Sebanyak 44,3 persen pemilih menyatakan bahwa pilihannya masih mungkin berubah menjelang pencoblosan.
“Ceruk ini adalah medan pertempuran utama. Kandidat yang berhasil mengubah preferensi swing voters ini akan sangat menentukan hasil akhir,” kata Airlangga.
Baca Juga:Kejar Khofifah-Emil, Risma-Gus Hans Optimis Menang Pilgub Jatim Meski Tertinggal Survei
Optimalisasi Basis Suara Luluk-Lukman
Airlangga mencatat bahwa basis suara pasangan Luluk-Lukman, yang berasal dari kalangan Nahdliyin, memiliki irisan yang kuat dengan basis pendukung Khofifah. Jika Luluk-Lukman mampu memaksimalkan jaringan Nahdliyin dan PKB, ini berpotensi menggerus suara Khofifah.
Persaingan Tetap Terbuka
Menurut Airlangga, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans memiliki peluang untuk mengamankan posisi mereka atau bahkan membuat perubahan signifikan menjelang pencoblosan. “Masih ada cukup waktu untuk menentukan apakah Risma-Gus Hans mampu menyalip, atau Khofifah-Emil memperkokoh dominasi mereka,” tuturnya.
Metodologi Survei
Baca Juga:Kunjung Kampung Kripik, Khofifah Janjikan Bantuan untuk UMKM Gresik
Survei Polbrain dilakukan pada 18-23 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Survei ini memiliki margin of error sebesar ±3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.