SuaraMalang.id - Penanganan sampah di Kota Batu terus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Ketidakseimbangan antara kapasitas pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) dengan jumlah sampah yang dihasilkan menjadi tantangan utama.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Pemkot Batu mengalokasikan dana sebesar Rp 7,69 miliar untuk mendukung solusi penanganan masalah sampah ini.
Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi, mengungkapkan bahwa salah satu strategi untuk mengurangi beban sampah di TPA adalah dengan mengoptimalkan 16 TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang tersebar di 24 desa dan kelurahan.
"Dengan optimalisasi TPS3R, diharapkan beban sampah yang masuk ke TPA bisa dikurangi hingga 29 persen," ujar Zadim saat rapat paripurna, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga:Beasiswa Kuliah dan Solusi Sampah 10 Bulan, Janji Paslon GURU di Pilkada Kota Batu
Saat ini, TPA Glekung yang menjadi pusat pengolahan sampah Kota Batu hanya memiliki tiga unit incinerator dengan kapasitas 23 ton per hari.
Padahal, idealnya diperlukan kapasitas 45 ton per hari untuk mengimbangi jumlah sampah yang dihasilkan warga Kota Batu, yang mencapai 135 ton per hari.
Oleh karena itu, Pemkot Batu menargetkan penambahan incinerator, dengan setidaknya dua unit di setiap kecamatan.
Selain memperkuat infrastruktur pengolahan sampah, Pemkot Batu juga mengedepankan peran serta masyarakat. Beberapa kebijakan dan regulasi telah diterbitkan untuk mendorong masyarakat berpartisipasi dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.
Di antaranya, Surat Edaran Wali Kota Batu tentang pemilahan dan pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga, tempat usaha, dan perkantoran, serta pembentukan satuan tugas pengawasan pembuangan sampah liar di setiap kecamatan.
Baca Juga:Paslon GURU Percaya Diri Hadapi Debat Kedua Pilwali Kota Batu
Zadim menambahkan, "Dukungan masyarakat dan pemilahan sampah dari sumbernya sangat penting. Dengan langkah ini, diharapkan sampah yang masuk ke TPA nantinya hanya berupa sampah residu."
Dengan alokasi anggaran dan kebijakan-kebijakan baru ini, Pemkot Batu optimis dapat mengatasi permasalahan sampah secara berkelanjutan, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.
Kontributor : Elizabeth Yati