SuaraMalang.id - Dalam proyek revitalisasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, PT Waskita selaku kontraktor juga tengah membangun sebuah museum khusus yang didedikasikan untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan.
Museum ini akan berisi koleksi foto-foto serta barang-barang milik 135 korban yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Ketua Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK), Devi Athok, menyampaikan bahwa museum tersebut akan menjadi tempat penyimpanan barang-barang pribadi korban tragedi, seperti baju pertandingan, syal, tiket penonton, serta sepatu-sepatu milik korban.
Selain itu, foto-foto pribadi para korban juga akan dipajang untuk memberikan penghormatan lebih mendalam.
Baca Juga:Aksi Kamisan Malang Singgung Tragedi Kanjuruhan, Tuntut Pengakuan Bersalah dari Negara
“Semua barang tersebut akan disimpan dalam wadah khusus untuk menjaga kondisinya agar tidak rusak,” ujar Devi.
Museum ini rencananya akan dikenakan tarif masuk bagi pengunjung, meskipun besaran nominalnya masih belum dipastikan.
Dana yang terkumpul dari tiket masuk akan digunakan untuk perawatan gedung, sementara penjualan merchandise seputar usut tuntas Tragedi Kanjuruhan juga akan dilakukan, dengan hasil penjualannya disumbangkan kepada keluarga korban yang tergabung dalam YKTK.
Meskipun belum ada kepastian kapan pembangunan museum ini akan selesai, Devi mengungkapkan bahwa rencana awal peresmian Stadion Kanjuruhan dijadwalkan pada 10 Desember mendatang.
Selain museum, rencananya akan dibangun juga monumen di depan pintu 13 stadion. Monumen tersebut akan berbentuk tiga pilar pipih menjulang dikelilingi kolam, dengan hiasan surai berbentuk singa dan nama-nama korban tragedi di tiap sisinya.
Baca Juga:Pameran Tragedi Kanjuruhan Hadirkan Bongkahan Stadion: Merawat Ingatan Kelam Sepak Bola Indonesia
Monumen ini juga akan memuat diorama kronologi Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Namun, hingga kini, pembangunan monumen tersebut belum terlihat tanda-tanda dimulainya pekerjaan. Pihak PT Waskita, termasuk Project Manager Vino Teguh Pramudia, belum memberikan konfirmasi terkait perkembangan proyek tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati