Harga Pakan Naik, Telur di Malang Tembus Rp26 Ribu per Kilo

Dalam satu bulan setelah dibuka, program tersebut telah mendistribusikan setidaknya 500 kilogram beras.

Bernadette Sariyem
Kamis, 11 Juli 2024 | 14:18 WIB
Harga Pakan Naik, Telur di Malang Tembus Rp26 Ribu per Kilo
Ilustrasi telur (Freepik/fabrikasimf)

SuaraMalang.id - Kota Malang menyaksikan lonjakan harga beberapa bahan pokok, khususnya telur dan beras, yang telah terjadi baru-baru ini.

Berdasarkan informasi dari Matsari, pekerja di peternakan telur di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, harga jual telur di peternakan berkisar Rp 24.000 per kilogram, naik dari harga pasar biasanya sekitar Rp 22.000 per kilogram.

Menurut Matsari, kenaikan ini dipicu oleh peningkatan harga konsentrat atau pakan ayam, yang mulai naik sejak Tahun Baru Satu Muharram.

"Kalau di pasar tentu lebih naik lagi," ujar Matsari, Kamis (11/7/2024).

Baca Juga:Mama Ghufron Klaim Video Call dengan Malaikat, MUI Minta Tobat

Peternakannya biasanya menjual antara 20 hingga 50 kotak telur per hari, dengan setiap kotak berisi 10 kilogram.

Sementara itu, Sistem Informasi Ketersediaan Harga Pokok Diskopindag Kota Malang mencatat harga telur mencapai Rp 26.208 per kilogram.

Untuk beras, harga variatif dengan beras medium hingga premium berkisar antara Rp 12.500 hingga Rp 14.608 per kilogram.

Di Pasar Kasin, harga beras merek Mentari naik dari Rp 70.000 menjadi Rp 74.000 per paket lima kilogram.

Beras merek SPHP juga mengalami kenaikan dari Rp 54.500 menjadi Rp 62.500 per lima kilogram sejak Mei, sesaat setelah Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga:Razia Prostitusi di Bedali, Baby Oil sampai Perlak Ikut Diangkut

Rahmawati, seorang penjual sembako di pasar tersebut, menyebut bahwa kenaikan ini telah mengakibatkan penumpukan stok di tokonya.

"Biasanya bisa beberapa hari saja sudah habis," tambahnya.

Direktur Perumda Tunas Kota Malang, Dodot Tri Widodo, mengungkapkan bahwa beras menjadi komoditas paling laris di Kios Pangan Murah, yang bekerja sama dengan perusahaannya.

Dalam satu bulan setelah dibuka, program tersebut telah mendistribusikan setidaknya 500 kilogram beras.

Harga beras di kios tersebut lebih murah daripada pasaran, menarik banyak pembeli yang mencari alternatif lebih terjangkau.

"Karena di pasaran lebih mahal, beras jadi yang paling banyak dicari di kios pangan murah," kata Dodot, menekankan pentingnya program ini dalam membantu masyarakat mendapatkan akses ke bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau di tengah kenaikan harga pasar.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini