SuaraMalang.id - Ibunda Virgoun, Eva Manurung, mengomentari momen pertemuan dengan menantunya, Inara Rusli, yang berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Barat.
Di tengah proses sidang lanjutan cerai yang tengah berlangsung, Inara Rusli terlihat masih menghormati keluarga Virgoun dengan mencium tangan Eva Manurung saat bertemu. Namun, Eva merasa tidak ada yang spesial dengan tindakan tersebut.
Eva Manurung mengungkapkan bahwa ia merasa "biasa saja" dengan tindakan Inara tersebut. "Kalau saya, biasa aja," ungkap Eva pada Jumat (15/9/2023).
Kakak Virgoun, Febby Carol, juga memberikan pendapat serupa, mengatakan bahwa sambutan hangat tersebut adalah hal yang wajar mengingat mereka bertemu di ruangan yang kecil.
Baca Juga:Inara Rusli Diam-diam Kagumi Suami Fairuz A Rafiq: Dia Sosok yang Bertanggung Jawab
"Namanya ketemu di satu ruangan kecil, kalau dia tegur, ya kami akan tegur. Biasa aja itu," kata Febby.
Eva menambahkan bahwa ia baru akan mengapresiasi sikap sopan Inara jika tindakan tersebut benar-benar dilakukan dengan tulus dari hati, bukan sekadar pencitraan.
Eva Manurung merasa bahwa Inara sempat menunjukkan sikap yang berbeda setelah momen pertemuan tersebut.
Momen tersebut menjadi sorotan publik, terutama mengingat bahwa kedua pihak sebelumnya sering terlibat dalam pertukaran argumen yang pedas di media. Namun, di saat bertemu langsung, kedua pihak tampak menjaga ketenangan.
Tidak hanya Eva Manurung, Inara Rusli juga terlihat menjalin komunikasi yang hangat dengan kakak Virgoun, Febby Carol, dengan saling berpelukan.
Baca Juga:Inara Rusli Cium Tangan Ibu Mertua Meski Konflik, Eva Manurung: Jangan Pencitraan
Meski demikian, Inara Rusli sendiri memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai viralnya momen tersebut di media sosial, menganggap bahwa apa yang dilakukannya tidaklah berlebihan.
Di tengah pujian yang diterima dari netizen atas sikapnya yang sopan di depan publik, Inara Rusli tampak memilih untuk tetap rendah hati dan menjaga etika dengan tidak membahas lebih lanjut mengenai momen yang menjadi sorotan tersebut.
Publik pun terbagi, ada yang memuji sikap Inara Rusli, sementara sebagian lain berpendapat bahwa mungkin itu hanya bagian dari pencitraan semata.
Kontributor : Elizabeth Yati