SuaraMalang.id - Dalam wawancara eksklusif yang baru-baru ini diunggah melalui YouTube, Jeje Govinda, drummer band Govinda, mengungkapkan perasaannya tentang permasalahan yang menimpanya saat ini, khususnya terkait perselingkuhan istrinya, Syahnaz Sadiqah.
Dihadapan Raffi Ahmad, Jeje dengan tegas menyatakan tiga hal yang akan dia lakukan dalam hidupnya. Tiga hal ini menunjukkan kebijaksanaan dan kedewasaan pria berusia 40 tahun ini.
"Yang pasti gua, satu melupakan, dua memaafkan, dan terakhir mengikhlaskan," ungkap Jeje.
Perkataan ini lebih dari sekadar kata-kata; mereka menunjukkan cara Jeje memilih untuk menangani permasalahan ini.
Baca Juga:Jeje Govinda soal Perselingkuhan Syahnaz Sadiqah: Gue Hancur Sehancur-hancurnya
Meskipun sakit dan pahit, ia memilih untuk melihat hikmah dari ujian pernikahannya ini. "Semua (sudah dimaafkan). Gua enggak ada dendam sama pihak manapun," katanya.
Jeje juga menyadari bahwa setiap rumah tangga pasti memiliki permasalahan. Namun, ia yakin bahwa istrinya tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.
"Kata orang mungkin 5 tahun emang cobaan pernikahan, tapi beruntung di situ bisa melihat Nanas akhirnya berubah ya. Aku yakin dia gak ngulangin kesalahannya yang sama," tandas Jeje.
Bagi banyak orang, mungkin sulit untuk memahami bagaimana Jeje bisa begitu pengertian dan pemaaf. Bahkan dia sendiri mengakui, "Enggak tahu, mungkin gue dibilang orang bodoh, cuma gue orangnya emang enggak bisa pendendam. Ya sudahlah. Di balik masalah yang berat kemarin, Allah pasti ngasih balasan yang lebih baik buat gua."
Pengakuan ini bukan hanya cerita tentang pengkhianatan dan pengampunan; ini adalah kisah tentang kekuatan, iman, dan keyakinan bahwa setiap ujian dalam hidup membawa hikmah.
Baca Juga:Terkuak! Panggilan Sayang 'Pika' antara Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda yang Misterius
Jeje Govinda telah menunjukkan bahwa terkadang, cara terbaik untuk melanjutkan hidup adalah dengan melupakan, memaafkan, dan mengikhlaskan.
Tindakannya adalah contoh inspiratif tentang bagaimana seseorang bisa bangkit dari kesulitan dengan martabat dan rasa hormat untuk diri sendiri.
Kontributor : Elizabeth Yati