SuaraMalang.id - Tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengobok-obok gedung DPRD Jatim, terutama ruangan Wakil Ketua DPRD Sahat Tua Simanjuntak.
Kurang lebih selama 7 jam pemeriksaan. Ini terkait dugaan suap Sahat. Hasilnya, sebanyak tiga koper dibawa keluar oleh tim penyidik. Pemeriksaan ini dilakukan, Senin (19/12/2022) malam.
Para penyidik keluar tepat pada pukul 22.15 WIB dengan menggunakan 7 mobil Kijang Innova warna hitam. Hanya ada 1 mobil Avanza warna putih L 777 EM milik Afif, Kasubbag Risalah Sekretariat DPRD Jatim yang ikut dibawa.
Namun, Afif tidak ikut dalam mobil penyidik. Ia mengendarai mobilnya sendiri dengan ditumpangi petugas dari KPK.
Baca Juga:Kasus Suap Sahat, KPK Kembali Kunjungi Kantor DPRD Jatim Angkut Tiga Koper
"Itu-itu foto yang bawa koper hitam itu, barang bukti itu," ujar salah satu penyidik KPK yang turun, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Sampai berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pimpinan DPRD Jatim. Begitu juga dari KPK, sampai berita ini diturunkan belum ada rilis resmi.
Sebelumnya, KPK menyelidiki kasus dugaan suap dana hibah Pemprov Jatim. Hasilnya, komisi antirasuah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
Selain itu, dua orang lain juga diamankan bersamaan dalam kasus itu. Ketiganya kini sudah ditahan oleh KPK dan sedang menjalani proses penyidikan.
KPK terus mengembangkan kasus tersebut. Mereka kemudian kembali mendatangi gedung DPRD setempat dan melakukan pemeriksaan serta mengumpulkan bukti-bukti pendukung.
Baca Juga:Korupsi di DPRD Jatim Jadi Sorotan, Satu Orang Kembali Dibawa
Penyidik KPK membawa Afif dan langsung dibawa menggunakan mobil Toyota Avanza Silver L 777 EM. Sejumlah penyidik juga menggeledah beberapa ruangan fraksi-fraksi di kantor DPRD Jatim.
Selain menggeledah kantor, para penyidik KPK juga berada di parkiran mobil menggunakan Inova tanpa plat nomor yang terparkir di samping mobil mewah milik Sahat Tua Simanjuntak.
Keberadaan sejumlah penyidik KPK di Gedung DPRD Jatim diduga erat kaitannya dengan suap dana hibah yang menyeret Sahat Tua Simanjuntak, yang ditangkap beberapa hari lalu.