Masih Ketakutan Teringat Tragedi Kanjuruhan, Staf Dispora Belum Berani Salat di Musala Stadion

"Mereka (staf Dispora) yang mau salat, sementara masih menggunakan ruang kerjanya masing-masing."

Eleonora PEW
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 13:59 WIB
Masih Ketakutan Teringat Tragedi Kanjuruhan, Staf Dispora Belum Berani Salat di Musala Stadion
Stadion Kanjuruhan. [dok. BeritaJatim]

SuaraMalang.id - Trauma mendalam pascatragedi Kanjuruhan masih tersisa sampai saat ini. Staf atau pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, yang berkantor di Stadion Kanjuruhan, pun juga masih merasakan ketakutan usai tragedi yang menelan seratusan korban jiwa itu.

Sebagian besar staf Dispora mengaku masih ketakutan. Mereka masih terngiang dengan Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/22) malam lalu. Apalagi, sebagian besar pegawai Dispora ini, melihat langsung kondisi jenazah para korban yang berjejer di lantai stadion.

“Sampai saat ini staf saya masih ketakutan. Untuk pergi ke kamar mandi saja tidak berani, karena teringat dengan kejadian saat itu. Maklum mereka melihat langsung kondisi jenazah yang berjejer,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan, Jumat (14/10/2022), dikutip dari BeritaJatim.com--jaringan SuaraMalang.id.

Nazaruddin menjelaskan, musala yang ada di dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen saat ini juga belum terpakai. Belum ada staf yang berani salat di musala.

Baca Juga:Tiba di Istana, TGIPF Serahkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Jokowi

Saat Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22) malam itu, musala yang ada di dalam stadion digunakan untuk menaruh jenazah Aremania yang meninggal dunia. Selain di musala, di beberapa lorong juga dijadikan tempat sementara untuk jenazah para korban.

“Jadi mereka (staf Dispora) yang mau salat, sementara masih menggunakan ruang kerjanya masing-masing. Musala masih belum digunakan,” tuturnya.

Sementara, suasana sepi memang masih terasa ketika memasuki area dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Terlebih ketika melihat karpet dan rompi warna orange milik steward yang digunakan sebagai alas dan penutup jenazah masih tetap dibiarkan di tengah lapangan.

“Kalau malam ada staf kami yang bertugas jaga. Namun mereka berjaga di depan, tidak ada yang di dalam. Saya juga belum mengorek bagaimana kondisi ketika malam hari,” pungkasnya

Baca Juga:Hasil Audit Kementerian PUPR Terkait Stadion Kanjuruhan Dikritik Pedas Warganet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini