Cak Nun Sentil Polisi: Jangan Sampai Suporter Sepak Bola Disamakan dengan Teroris

Tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur yang menyebabkan 448 korban, 125 diantaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka membuat prihatin budayawan MH Ainun Nadjib atau Cak Nun

Muhammad Taufiq
Selasa, 04 Oktober 2022 | 09:46 WIB
Cak Nun Sentil Polisi: Jangan Sampai Suporter Sepak Bola Disamakan dengan Teroris
Video komentar Cak Nun soal Tragedi Kanjuruhan [Foto: Tangkapan layar Youtube CakNun.com]

SuaraMalang.id - Tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur yang menyebabkan 448 korban, 125 diantaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka membuat prihatin budayawan MH Ainun Nadjib atau Cak Nun.

Cak nun menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya, Minggu (01/10/2022). Dalam peristiwa itu, banyak Aremania--suporter Arema--termasuk di dalamnya perempuan dan anak-anak tewas.

"Kalau dari hati saya ya, saya sedih, malu dan marah. Satu orang mati itu sama dengan semua orang meninggal dunia," kata Cak Nun dikutip dari laman Channel Youtube CakNun.com, Selasa (04/10/2022).

"Saya sedih, ikut berbelasungkawa kepada keluarga. Kami punya kedekatan dengan Aremaiyah-Aremania, Bonek, Pasopati. Saya malu, saya khawatir ada kesalahan akhlak dari Aremania. Saya marah, itu berarti ini ada yang enggak benar. Bukan soal sepak bola tapi tatanan hidup bersama," katanya menambahkan.

Cak Nun bicara banyak hal soal Tragedi Kanjuruhan ini, namun salah satu yang menarik adalah independensi penanganan kasus dan sorotan terhadap kepolisian.

Baca Juga:Terpopuler: Tragedi Kanjuruhan Hilangkan Semangat Valentino Jebret, Abu Janda Sindir Anies Baswedan dan Partai NasDem

Cak Nun misalnya, meminta Menkopolhukam Mahfud MD agar meyakinkan publik kalau Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pemerintah benar-benar obyektif dan independen.

"Kalau bisa Pak Mahfud meyakinkan itu tim independen, obyektif, bukan tim Polri. Sebab kalau Tim Polri masih rawan tuduhan. Lho, mosok polri itu punya kemungkinan salah, masak dia yang memimpin penyelidikan. Itu kan tidak baik untuk preseden hukum nasional," kata Cak Nun.

Kemudian soal penyebab kematian pada korban, Cak Nun meminta agar melibatkan kedokteran untuk menyelidiki kasus itu. Sebab kematian ratusan suporter tersebut bukan karena tawuran antar suporter Aremania dan Bonek.

"Itu meninggalnya harus diselidiki oleh kedokteran. Ini matinya sekian karena ini, sekian karena ini. Ada yang matinya karena terinjak-injak berarti efek cari chaos, ada yang mati karena gas," ujarnya.

Berikutnya, Cak Nun meminta agar ada pembenahan, terutama terkait penggunaan gas air mata. Gas itu untuk apa? Cak Nun berargumen, gas itu mestinya untuk perang, untuk terorisme, bukan untuk suporter sepak bola.

Baca Juga:Pentolan Aremania Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Kakak Kandung Minta Kasus Diusut Tuntas

Kemudian soal prosedur penggunaan gas air mata, MH berpandangan kepolisian harus membenahi lagi prosedurnya. Mungkin saja, menembakkan gas air mata di dalam stadion itu pasti salah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini