Mao, selaku pemimpin revolusi Komunis China bersama Tentara Merah, menempati bangunan gereja itu pada 29 Mei 1935 setelah melakukan long march selama tiga hari.
Pada malam harinya, Mao menggelar pertemuan dengan para pemimpin Komunis lainnya di tempat tersebut.
Peristiwa yang dikenal dengan Pertemuan Moxi itu menetapkan rencana strategis untuk kemajuan Tentara Merah selanjutnya.
Di dalam bangunan gereja tua itu, beberapa benda yang digunakan oleh Tentara Merah dipajang.
Baca Juga:Gempa Bumi Bermagnitudo 6,0 Susul-menyusul Guncang Memberamo Papua
Situs tersebut telah menjadi objek wisata populer di Sichuan dengan jumlah kunjungan rata-rata per tahun mencapai lebih dari 50.000 orang.
Hingga Kamis (8/9), jumlah korban tewas akibat gempa bermagnitudo 6,8 yang terjadi pada Senin (5/9) siang mencapai 82 orang. ANTARA