Dugaan Penyelewengan Pupuk Subsidi, Nama Orang Mati Dicatut Sebagai Penebus ke Kios-kios di Bondowoso

Dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi kembali mencuat di Bondowoso Jawa Timur ( Jatim ). Kasus ini mirip dengan yang terjadi pada 2021 lalu.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:09 WIB
Dugaan Penyelewengan Pupuk Subsidi, Nama Orang Mati Dicatut Sebagai Penebus ke Kios-kios di Bondowoso
Ilustrasi pupuk bersubsidi [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi kembali mencuat di Bondowoso Jawa Timur ( Jatim ). Kasus ini mirip dengan yang terjadi pada 2021 lalu.

Salah satu modus penyelewengan ini misalnya pencatutan nama orang-orang yang sudah mati sebagai penebus pupuk tersebut di oleh kios-kios penyalurnya.

Seperti Sumina, wanita paruh baya umur 62 tahun, Warga di Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso yang namanya dicatut tebus pupuk subsidi pada tahun 2021 sebanyak 800 kg.

Padahal saat ditemui di rumahnya Sumina yang kesehariannya bekerja membuat besek atau bungkus jajanan tape dari irisan bambu mengaku tidak punya lahan pertanian sama sekali.

Baca Juga:Tersangka Baru Kasus Korupsi Bantuan Kemensos di Bondowoso

Bahkan, wanita paruh baya yang tinggal di rumah gedek ini juga mengaku tidak pernah menebus pupuk bersubsidi tersebut.

"Saya tidak pernah punya lahan pertanian sejak masih ada orang tua hidup di dunia, karena orang tau saya memang tidak punya lahan pertanian," kata Sumina, dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Rabu (27/07/2022).

Tak hanya Sumina, Mukkadas yang merantau sudah 20 tahun ke Kalimantan namanya dicatut menebus pupuk bersubsidi 1,2 ton. Sementara Mukkadas tidak pernah menebus pupuk bersubsidi. Hal itu sebagaimana disampaikan Sunardi orang tua Mukkadas.

Warga Desa Kupang Kecamatan Pakem ini lantas merasa kaget ketika mengetahui nama anaknya yang sedang ada diperantauan muncul dalam laporan pembelian pupuk bersubsidi.

"Anak saya itu tidak pernah pulang sejak merantau. Kok bisa namanya tercatat sebagai penebus pupuk bersubsidi," kata Sunardi di Kediamannya, Rabu (10/8/22).

Baca Juga:Stok Pupuk Urea dan NPK Bersubsidi 857.504 Ton

Di lain pihak, tepatnya di Desa Sumber Dumpyong, Kecamatan Pakem, petani juga mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi pada tahun 2021. Selain langka, pupuk subsidi juga dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini