Satu Pleton Polisi Disiagakan di Mulyorejo Jember Antisipasi Penyerangan Orang Tak Dikenal

Kasus penyerangan permukiman warga Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur menjadi perhatian kepolisian.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 14:49 WIB
Satu Pleton Polisi Disiagakan di Mulyorejo Jember Antisipasi Penyerangan Orang Tak Dikenal
Rumah warga Silo Jember dibakar massa tak dikenal [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Kasus penyerangan permukiman warga Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur menjadi perhatian kepolisian.

Terbaru, satu pleton anggota polisi disiagakan menjaga perkampungan warga. Tujuannya untuk mengantisipasi penyerangan yang terjadi terhadap warga di sana.

Sebelumnya, sepanjang awal Juli hingga awal Agustus, sudah terjadi tiga kali penyerangan oleh massa tak dikenal di Mulyorejo.

Akibatnya, empat rumah, tiga mobil, 20 sepeda motor, poskamling, dan alat pemotong rumput milik warga yang dirusak dan dibakar massa.

Baca Juga:Wabup Jember Gus Firjaun Turun Tangan Kasus Penyerangan di Desa Mulyorejo: Semoga Segera Teratasi

Bahkan, massa juga menjarah rumah-rumah warga. Sampai sekarang polisi masih belum berhasil mengamankan salah satu pelaku.

Dijelaskan Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Hery Purnomo, petugas sampai sekarang masih menyelidiki massa dari mana yang melakukan penyerangan tersebut.

"Kami menempatkan satu peleton Sabhara untuk berjaga. Satuan Reserse dan Kriminal juga sudah bergerak untuk menyelidiki dan menyidik peristiwa kemarin," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (05/08/2022).

Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman meminta para tokoh masyarakat setempat agar melakukan penjagaan keamanan swakarsa dengan melibatkan TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja.

"Kita berdoa bersama-sama semoga semua bisa segera teratasi," katanya menambahkan.

Baca Juga:Terjadi Lagi Pembakaran Rumah di Desa Mulyorejo Jember, Suasana Mencekam

"Kami minta kepada masyarakat agar semuanya menahan diri, karena ini negara hukum. Semua harus patuh kepada hukum. Siapa yang melanggar, tentu ada sanksi hukum yang berlaku di Indonesia. Saya tekankan itu. Apalagi hukum agama yang dilanggar, artinya melakukan perbuatan zalim kepada orang lain bukan hanya hukum negara yang dilanggar, karena hukum negara dan agama relatif berjalan seiring," kata Firjaun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini