"Tahu benar JE dateng kesana, tidur disana. Entah (timnya) 24 jam di kawasan situ kan gatau. Saat saya dilecehkan, timnya adabtidur di samping kamar," ungkap korban.
Korban juga mengungkapkan, sejumlah pembina di sekolah tersebut sempat mengajak tim IT untuk naik ke lantai 4 gedung sekolah. Dimana tempat tersebut merupakan ruang kontrol CCTV.
Rupanya, tim IT disuruh untuk menghapus rekaman CCTV.
"Kalau tidak ada apa-apa pasti tidak mungkin harus hapus CCTV," jelas korban.
Baca Juga:Fakta Terbaru Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah SPI Kota Batu, Versi Teman Korban dan Kepala Asrama
Kedua korban juga menjawab pertanyaan yang sering dilontarkan warganet terkait kenapa baru saat ini mengungkap kasus ini. Mereka beralasan pada saat itu takut untuk buka suara. Meskipun pada saat itu, salah satu korban memiliki gadget yang bisa digunakan untuk mengambil bukti.
"Awalnya tidak ada niatan untuk lapor. Kami tidak kabur karena takut," ungkapnya.
Mereka mengungkapkan, apa yang mereka lakukan saat ini semata untuk menyelamatkan sekolah serta masa depan adik tingkatnya.
"Apa yang kita lakukan sekarang, tujuan satu, kita ingin nyelamatin adik-adik dan sekolah selamat pagi Indonesia, tidak ingin ada korban lagi yang kena sama JE," katanya.
Kontributor : Fisca Tanjung