China Sebut Hubungannya dengan Amerika Serikat Saat Ini Berada pada Titik Kritis

China sepertinya benar-benar mulai terusik dengan Amerika Serikat (AS), terutama soal isu stabilitas kawasan.

Muhammad Taufiq
Minggu, 12 Juni 2022 | 12:45 WIB
China Sebut Hubungannya dengan Amerika Serikat Saat Ini Berada pada Titik Kritis
Para menteri pertahanan dari sejumlah negara termasuk Menhan China Wei Fenghe berbincang dalam pertemuan Dialog Shangri-La di Singapura, 11 Junin 2022. REUTERS/Caroline Chia/wsj/ (REUTERS/CAROLINE CHIA)

Mengatasi masalah Taiwan, Wei mengatakan sikap China terhadap pulau itu tidak berubah. China memandang Taiwan sebagai “salah satu provinsinya”.

Dia mengatakan pemerintah China mencari "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan tetapi mencadangkan "opsi lain".

"China pasti akan mewujudkan reunifikasinya," kata Wei. "Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China tidak akan berakhir dengan baik."

Dia mencatat bahwa China telah berkontribusi pada upaya global untuk memerangi COVID-19.

Baca Juga:Update Skandal Kris Wu, Mantan Member EXO yang Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Upaya China untuk mengembangkan Laut China Selatan juga dilakukan secara damai, kata dia.

"Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama," katanya. "Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara." 

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan Washington akan berupaya mengelola ketegangan dengan China dan mencegah konflik, meskipun Beijing menjadi semakin agresif di kawasan Asia, termasuk di dekat Taiwan.

Ketegangan antara China dan AS dipicu oleh banyak hal, mulai dari isu Taiwan dan catatan HAM China hingga aktivitas militer Beijing di Laut China Selatan.

Berbicara dalam Dialog Shangri-La, pertemuan utama yang membahas isu keamanan Asia, Austin menegaskan AS akan terus mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.

Baca Juga:Jin BTS Unggah Foto Terbaru di Depan Gedung Putih, Warganet Banjiri Pujian

"Itu sangat penting karena RRC (Republik Rakyat China) mengadopsi pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata dia, Sabtu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini