SuaraMalang.id - Malang nian nasib yang dialami Rondi. Impian pria 74 tahun berangkat umrah bersama istrinya sirna sudah.
Uang tabungannya sejak 10 tahun lalu sebesar Rp 70 juta yang disimpan dalam peti raib diduga digondol maling, Rabu (1/6/2022).
Peti berisi uang itu disimpan di dalam kamar rumahnya di Jalan Cakalang Nomor 188 RT 04 RW 09 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Kota Malang.
"Saya simpan uang untuk umroh di situ semua dan akhirnya hilang setelah dimaling tadi," ujarnya ditemui di lokasi, Rabu (1/6/2022).
Baca Juga:Demi Bully Juragan 99 Dan Istri, Nikita Mirzani Ambil Alih Instagram Anaknya
Rondi menjelaskan, awal mula dia sadar bahwa uang itu raib dimaling adalah saat melayani dua perempuan berumur sekitar 50 tahun dan 30 tahun beserta anak perempuan.
Perempuan sekitar 50 tahun itu mengenakan daster berwarna merah dan jaket warna hitam. Sementara perempuan yang berkisar umur 30 tahun mengenakan celana jeans serta jaket hitam dan kaos kuning serta anak perempuan yang mengenakan baju berwarna putih.
Ketiganya menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax berwarna hitam datang ke toko sembako miliknya yang juga terletak di rumahnya, sekitar pukul 17.00.
"Mereka itu pesan sembako banyak ada yang terlur satu kilo, terus beras satu kilo dan rinso. Banyak pokoknya," kata dia.
Di rumah tersebut, hanya ada Rondi dan istrinya saja. Keduanya sibuk melayani dengan menimbang sembako-sembako pesanan dua perempuan tersebut.
"Ya saya dan istri itu sek sibuk nimbang-nimbang kan banyak pesanannya. Mereka saya gak kenal bukan warga sekitar juga" kata dia.
Di tengah penimbangan sembako pesanan, perempuan yang berumur sekitar 30 tahun minta izin ke kamar mandi milik Rondi. Perempuan itu izin hendak mengantar anak perempuan yang dibawanya untuk buang air besar.
"Lah ya gak curiga. Ya saya perbolehkan saya tunjukan jalannya di belakang terus belok kiri. Perempuan yang tua itu masih nunggu di depan di toko sembako ini," ujarnya.
Ada waktu sekitar 15 menit perempuan yang diduga berusia 30 menit dan anak perempuan itu ke kamar mandi. Masih tak ada curiga dipikiran Rondi.
Mereka bertiga setelah mengetahui belanjaan sembakonya cukup banyak, meminta Rondi menunggu. Mereka hendak memesan becak untuk mengangkut barang-barang yang dibeli.
"Terus saya tunggu sampai Magrib kok gak datang-datang. Sama istri suruh salat dulu dan ditutup saja tokonya," ujarnya.
Setelah salat, dua perempuan yang membeli sembako itu tak kunjung datang dengan becaknya. Rondi mulai curiga. Dia menghubungi salah satu anaknya untuk ke rumah.
"Anak saya ke rumah terus bilang suruh cek semua. Dan gak ada yang hilang barang-barang. Tapi setelah saya cek peti sudah hilang semua uangnya. Padahal gemboknya masih terpasang," ujarnya.
Posisi kunci gembok sendiri ditaruh Rondi juga di kamarnya, tepatnya berada di meja untuk berkaca.
"Saya taruh di sini kunciny biasanya ya di sini," kata dia.
Sementara itu, CCTV pun berhasil didapatkan dari tetangga Rondi. Ada rekaman CCTV dua perempuan serta anak perempuan terekam di CCTV itu masuk ke toko itu selama 25 menit.
Dengan kehilangan itu, Rondi sudah melaporkan ke polisi melalui anaknya.
"Tadi polisi sudah olah TKP ke sini tadi," katanya menegaskan.
Kontributor : Bob Bimantara Leander