SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan wilayahnya sedang darurat prostitusi online. Bahkan, orang nomor satu di Pemkot Malang itu meminta camat dan lurah memantau bisnis esek-esek melalui aplikasi MiChat.
Riuh perkara tersebut memanti reaksi dari para tokoh agama, salah satunya Pengasuh Pondok Pesantren Darul Faqih Malang, Ustaz Faris Khoirul Anam.
Ustaz Faris mendukung upaya Sutiaji untuk memberantas prostitusi online ini. Dia mengatakan, pelaku prostitusi online itu telah dikategorikan sebagai perbuatan zina.
"Sesuai informasi Alquran, perbuatan zina ini bukanlah kemaksiatan baru. Yang baru adalah bagaimana manusia melakukan zina itu. Maka sekarang ada aplikasi-aplikasi online itu. Oleh karena itu bila ini merupakan kejahatan lama, janganlah kita yang hidup di abad ini menjadi penerus pelaku zina yang ada di sepanjang masa," kata Anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur itu, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:Kemarin Ramai Berita Banjir, Prostitusi Online, Sampai Kabar dari Crazy Rich Malang Gilang Pramana
Dia pun menyarankan orang-orang yang terlibat di prostitusi online itu untuk segera bertaubat. Sebab, berhubungan layaknya suami-istri di luar nikah itu nantinya mendapat ancaman buruk atau dosa.
"Kelak di akhirat akan dikumpulkan bersama para pelaku zina itu di neraka. Allah SWT berfirman tentang ancaman bagi pelaku zina ini paling tidak dalam dua ayat. QS. al-Isra: 32 dan QS. al-Furqon: 68," paparnya.
Sementara itu, sebelumnya diberitakan, kebanyakan PSK yang melakukan 'Open BO' tersebut terpaksa melakukan zina itu karena faktor ekonomi. Mereka kebanyakan janda dan pengangguran.
Faris mengatakan, alasan ekonomi tidak bisa menjadi pembenaran para wanita itu untuk 'Open BO'.
Menurutnya, Allah SWT tidak memberikan solusi terhadap permasalahan ekonomi yang dihadapi manusia dalam bentuk kemaksiatan.
"Islam mengenalkan istilah keberkahan rejeki, keberkahan harta, keberkahan umur, keberkahan keluarga, dan ketenangan hati. Semuanitu tidak akan didapatkan dari perbuatan maksiat. Namun diperoleh dari ketakwaan dan ibadahnya," paparnya.
Hal itu pun, kata Faris, juga termaktub dalam QS. at-Thalaq : 2-3.
"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya," ujarnya menjelaskan arti QS at-Thalaq: 2-3.
Sementara itu, Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Malang itu juga memberikan saran bagi pria hidung belang yang melakukan maksiat demi memuaskan nafsu sesaat. Dia memberigan tips berdasarkan perspektif Islam.
Dijelaskannya, untuk menahan nafsu itu bisa dilakukan selain berpuasa, juga bisa dilakukan dengan cara membayangkan wanita yang dizinai itu layaknya saudara perempuan anak perempuan atau ibu kandungnya.
Cara tersebut pun, kata Faris, juga pernah dilakukan Rasulullah SAW saat seorang meminta izin kepadanya untuk berzina.
"Rasulullah bertanya 'Apakah kamu rela ibumu dizinahi orang lain?' Pemuda itu menjawab 'Tidak rela.' Selanjutnya Rasulullah mengatakan 'Demikian orang lain, mereka tidak suka bila perzinahan itu terjadi pada ibunya. Apakah kamu rela bila perzinahan ktu terjadi pada putrimu?' Pemuda itu pun menjawab tidak rela dan dengan begitu zina bisa dihindari," tutupnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander