Harga Kedelai Mahal Bikin Perajin Tempe di Kota Malang Terpaksa Menaikkan Harga Jual

Salah seorang perajin tempe, Handayani (50) mengatakan, terpaksa harus menaikkan harga jual tempe kepada para produsen keripik tempe.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 19 Februari 2022 | 06:00 WIB
Harga Kedelai Mahal Bikin Perajin Tempe di Kota Malang Terpaksa Menaikkan Harga Jual
Foto arsip. Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

"Kalau bahan baku tempe naik, saya juga akan menaikkan menjadi Rp6.000 per bungkus, menjadi Rp60.000 per kilogram. Itu sebenarnya berat, karena saat ini juga masih sepi pembeli," katanya.

Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memastikan ketersediaan stok kedelai nasional aman meskipun komoditas tersebut mengalami kenaikan harga pada pasar internasional.

Kenaikan harga disinyalir akibat inflasi di negara produsen, yang kemudian berdampak pada harga masukan produksi, kekurangan tenaga kerja dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain itu juga ada faktor ketidakpastian cuaca yang menyebabkan petani kedelai menaikkan harga.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 dolar Amerika Serikat (AS) per bushels (gantang).

Baca Juga:Harga Kedelai di Pasar Internasional Naik, Ternyata 5 Miliar Babi di Cina Jadi Salah Satu Penyebabnya

Harga itu diperkirakan akan naik hingga Mei hingga 17,79 dolar AS per bushels dan mulai mengalami penurunan pada Juni 2022 menjadi 15,74 dolar AS per bushels.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini