"Kalau bahan baku tempe naik, saya juga akan menaikkan menjadi Rp6.000 per bungkus, menjadi Rp60.000 per kilogram. Itu sebenarnya berat, karena saat ini juga masih sepi pembeli," katanya.
Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memastikan ketersediaan stok kedelai nasional aman meskipun komoditas tersebut mengalami kenaikan harga pada pasar internasional.
Kenaikan harga disinyalir akibat inflasi di negara produsen, yang kemudian berdampak pada harga masukan produksi, kekurangan tenaga kerja dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain itu juga ada faktor ketidakpastian cuaca yang menyebabkan petani kedelai menaikkan harga.
Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 dolar Amerika Serikat (AS) per bushels (gantang).
Harga itu diperkirakan akan naik hingga Mei hingga 17,79 dolar AS per bushels dan mulai mengalami penurunan pada Juni 2022 menjadi 15,74 dolar AS per bushels.