Siswa di Jember Pingsan Terindikasi Tifus, Setelah Swab PCR Ternyata Covid-19

Muncul kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, PTM di Jember Setop.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 04 Februari 2022 | 21:58 WIB
Siswa di Jember Pingsan Terindikasi Tifus, Setelah Swab PCR Ternyata Covid-19
Ilustrasi corona virus covid-19 di Jember. [unsplash]

SuaraMalang.id - Siswa SMAN 4 Jember, Jawa Timur terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, pihak sekolah menghentikan kegiatan PTM (pembelajaran tatap muka). 

Kepala Sekolah SMAN 4 Jember Eddy Prayitno menjelaskan, kronologis awal siswa bersangkutan sakit terindikasi penyakit tifus.

“Informasinya anak ini habis main band pada Minggu malam di Kota Cinema. Hari Senin pagi, dia masuk sekolah, terus pingsan dan dibawa ke UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Lalu dibawa ke rumah Sakit, diperiksa, terindikasi tipus dan harus ngamar,” katanya mengutip dari Beritajatim.com, Jumat (4/2/2022).

Ia melanjutkan, siswa harus menjalani swab test PCR terlebih dulu sebelum rawat inap di rumah sakit.

Baca Juga:Covid-19 di Kota Malang Menggila, Klaster Sekolah dan Perguruan Tinggi Jadi Penyumbang Lonjakan

“Hasilnya positif. Akhirnya Satgas Covid melakukan tracing. Kami berkoordinasi dengan puskesmas dan bhabinkamtibmas, dilakukan swab di kelas,” kata Eddy.

Menyikapi kasus Covid itu, lanjut dia, sekolah telah menghentikan kegiatan PTM dan kembali menggelar belajar secara daring atau online, sejak Rabu (2/2/2022).

Dari hasil penelusuran satu kelas, hasilnya negatif. Namun salah satu anggota band dari kelas lain ada yang terkonfirmasi positif dan telah menjelani isolasi.

“Akhirnya terkonfirmasi dua siswa positif,” kata Eddy.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jember, Suko Winarno mengatakan, kegiatan pendidikan tatap muka di SMPN 3 dihentikan sejak Selasa (1/2/2022).

Baca Juga:Setelah 10 Kali Rekam Perempuan di Toilet, Karyawan Restoran di Jember Akhirnya Kena Batunya

“Satu guru terkonfirmasi positif di SMPN 3 dan melakukan isolasi mandiri. Sampai saat ini belum ada laporan siswa terkonfirmasi positif. Mudah-mudahan tidak,” katanya.

Keputusan menghentikan pendidikan tatap muka merupakan langkah antisipasi agar tidak terjadi penularan lebih luas.

“Pembelajaran daring dilakukan sampai Sabtu (5/2/2022),” kata Suko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini