"Biasanya sampai tiga kali atau gak ke rumah saudaranya begitu," tutur dia.
Hingga kini tembok pun belum terlihat dibersihkan. Terlihat pula sandal milik Karlinah yang tertinggal di tengah puing tembok yang runtuh.
Terpisah Camat Blimbing Ariadi Wardoyo membenarkan kondisi Karlinah tidak tertolong.
"Iya meninggal kami juga bersedih karena memang bencananya luar biasa hujannya lebat," tutup dia.
Baca Juga:Penularan Covid-19 di Kota Malang Tembus 122 Kasus Dalam Sehari, Dipicu Klaster Perkantoran
Kontributor : Bob Bimantara Leander