Ketangguhan Pemakaman Mandiri, Cara Kota Malang Mengatasi Antrean Jenazah Covid-19

Pemkot Malang berencana menerapkan ketangguhan pemakaman mandiri mengatasi antrean jenazah Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 14 Juli 2021 | 15:32 WIB
Ketangguhan Pemakaman Mandiri, Cara Kota Malang Mengatasi Antrean Jenazah Covid-19
Wali Kota Malang Sutiaji tentang ketangguhan pemakaman mandiri jenazah pasien Covid-19. [Foto: Humas Pemkot Malang]

SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji berencana mengaktifkan ketangguhan pemakaman mandiri. Tujuannya untuk mengurai antrean pemakaman jenazah pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan.

Wali Kota Sutiaji mengatakan, rencana tersebut telah dibahas secara bertahap dengan sejumlah pihak terkait. Ini merespon kasus antrean pemakaman jenazah pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan. Ditambah lagi, tenaga petugas pemulasaran jenazah Covid-19 cukup terbatas sehingga kewalahan.

"Kita coba urai bottleneck (simpul kemacetan) ada di mana. Dari penjemputan jenazah menuju RS pemulasaran, pelaksanaan pemulasaran, penghantaran ke pemakaman hingga proses penguburan. Terpotret penumpukan terjadi pada saat antrean pemulasaran karena jumlah tenaga pemulasaran tidak sebanding dengan jenazah serta daftar tunggu setelah pemulasaran untuk masuk daftar antrean petugas pemakaman," urai Sutiaji melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/7/2021).

Sebelumnya, lanjut Sutiaji, telah dirumuskan solusi penanganan dampak lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 tersebut. Pertama, melakukan penambahan tenaga pemulasaran dan tempat pemulasaran. Kedua menambah tenaga pemakaman dan ketiga adalah menguatkan mekanisme dan SOP (standar operasional prosedur), yakni usai proses pemulasaran dipastikan bahwa jenazah serta peti jenazah telah aman untuk dibawa.

Baca Juga:Tujuh Tempat Usaha Pelanggar PPKM Darurat Disegel Satpol PP Kota Malang

"Langkah ketiga menjadi titik krusial dan diutarakan oleh dr. Husnul (Kadinkes Kota Malang) dan juga dr. Aurick (Satgas Covid Universitas Brawijaya) bahwa setelah proses pemulasaran yang dilakukan pihak rumah sakit, dipastikan sudah aman. Artinya dan sesungguhnya pasca proses dimaksud pihak keluarga dapat mengambil dan melakukan proses pemakaman secara mandiri dalam ketangguhan dan ini tentu akan mengurangi tingkat penumpukan antrean sekaligus beban petugas," jelasnya.

Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso menambahkan, adanya kampung tangguh diharapkan mampu mendukung rencana pemakaman secara mandiri.

"Saat kota Malang meng inisiasi berdirinya kampung -kampung tangguh, maka salah satu instrumennya adalah ketangguhan dalam proses pemakaman. Bahkan sesungguhnya juga pada titik pemulasaran. Namun dengan berbagai pertimbangan, kini yang bisa kita aktivasi adalah ketangguhan dalam proses pemakaman," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini