SuaraMalang.id - Warning ini disampaikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Ia menegaskan siap membentuk klub sepak bola baru kalau Yayasan Persid (Sersatuan Sepakbola Indonesia Djember) menolak dirombak sesuai keinginannya.
Sebelumnya, Yayasan Persid Jember yang menaungi klub sepak bola Liga 3 Persid saat ini dilanda sengketa dualisme antara kepengurusan yang diketuai Sholahuddin Amulloh alias Jo dengan Sunardi, seorang anggota DPRD Jember.
Dualisme ini membuat Persid terancam tak bisa mengikuti kompetisi sepak bola Liga 3 karena PSSI Jawa Timur menganggap persoalan ini harus diselesaikan dulu secara kekeluargaan atau secara hukum.
Hendy menyampaikan warningnya itu saat bertemu dengan Dewan Pembina Yayasan Persid Jember yang diketuai Suparno, mantan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga di Pendapa Wahyawibawagraha. Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021) sore.
Baca Juga:Tiap Hari 800 Ton Sampah Dihasilkan Jember, 180 Dibuang ke TPA, Sisanya?
"Saya berharap dua-duanya (kepengurusan yang diketuai Jo dan Sunardi) tidak diteruskan. Kita bikin baru lagi. Kita pilih calon-calon. Biar saya komandani di atasnya, sambil kita urus ke depan yayasan baru," kata Hendy, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.
Suparno sempat keberatan jika dewan pembina dibongkar karena yang bermasalah adalah kepengurusan. Ia menampik adanya dualisme yayasan. Menanggapi itu, Hendy menyatakan, tidak akan mempersoalkan jika Yayasan Persid Jember keberatan dan tidak menyetujui keinginannya.
"Saya akan bentuk sendiri klub sepak bola Jember, saya akan daftarkan sendiri. Kami akan konsultasi PSSI, syaratnya apa. Saya akan panggil expert," katanya menegaskan.
Usai pertemuan, Hendy menegaskan kepada wartawan, bahwa Jember memerlukan kerukunan dan kekompakan. "Kalau sampai ada dua Persid, justru akan jadi persoalan kita. Kenapa? Kalau pengurus mengatakan tidak ada masalah secara hukum, versi Persid yang satunya (versi Sunardi) memiliki pengikut yang banyak. Padahal untuk memenangkan pertarungan kompetisi, kita harus memenangkan pertarungan dengan diri kita dulu," ujarnya.
"Jadi saya putuskan (Yayasan) Persid (Jember) ini intinya harus dilepas semua. Kalaupun tidak lepas, tidak masalah. Kami akan bikin yayasan baru, rumah baru. Siapa yang akan masuk di dalamnya? Dua-duanya. Dari Pak Haji Sunardi monggo, dari Pak Haji Suparno monggo. Timnya ayo masuk semua. Atau orang luar. Masuk. Ini dalam satu rumah yang baru. Mari kita susun sama-sama, baru kita daftarkan untuk ikut kompetisi," kata Hendy.
Baca Juga:Jadi Pelampiasan Berahi Ayah Angkat Tiri Sejak Desember 2020, ABG di Jember Lapor Polisi
"Kalau tidak mau, silakan. Monggo. Tapi kami akan bikin sendiri. Pemkab akan buat sendiri. Yang memimpin saya sendiri. Saya akan cari pemain sendiri. Saya akan bikin klub namanya Persatuan Sepak Bola Jember dan itu akan saya daftarkan mengikuti kompetisi. Kenapa begitu? Tahun depan kita mengadakan Porprov (Pekan Olahraga Provinsi). Jangan sampai sebagai tuan rumah, kita tidak punya klub sepak bola," kata Hendy.
Yayasan Persid Jember diberi tenggat waktu 13 Juni untuk memberikan kesepakatan perombakan total. "Tidak boleh lama-lama, sebab Juli sudah di depan mata. Memang harus dirembuk, tapi jangan lama-lama. Kalau satu minggu tidak ada kabar, kami akan dirikan sendiri. Pemkab akan dirikan tim sendiri," kata Hendy.