SuaraMalang.id - Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa korban puluhan siswi SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu terus diselidiki kepolisian daerah Jawa Timur (Polda Jatim).
Kasus ini juga menyita perhatian banyak kalangan sebab melibatkan pemilik sekolahan. Terbaru, Anggota Komisi X DPR RI M. Hasanuddin Wahid memberikan perhatian khusus atas kasus tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan sebab merupakan sekolah favorit di Kota Batu. Sekolah ini juga disebut-sebut sebagai sekolah dengan model pendidikan terbaik yang sudah terakreditasi A.
Para siswanya yang sudah diorientasikan dalam pengembangan entrepreneurship merupakan anak-anak berprestasi meskipun mereka dari anak-anak kurang mampu.
Baca Juga:Tiga Korban Kasus Dugaan Asusila di SMA Selamat Pagi Indonesia Jalani Visum
Kendati demikian, Cak Udin, sapaan akrabnya, memandang kasus ini dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Dia juga mengingatkan semua pihak tidak boleh ada judgement maupun punishment atau menjustifikasi sebelum ada kejelasan secara hukum.
"Namun jika pelecehan itu benar-benar terjadi, sungguh ironi di dunia pendidikan kita. Saya tegaskan perbuatan itu telah mengabaikan values yang dijadikan acuan dalam membentuk karakter berkeadaban," katanya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (01/06/2021).
Pria yang juga Sekjen DPP PKB itu menekankan, pendidikan seyogyanya tidak hanya soal transfer of knowledge, tapi juga penanaman terhadap nilai-nilai baik agama maupun sosial kemasyarakatan.
Cak Udin berharap pihak kepolisian mampu menelusuri kebenaran atas laporan Komnas Perlindungan Anak dan dengan tegas dituntaskan secara hukum.
"Kami minta pihak kepolisian bekerja cepat dan tegas tanpa tebang pilih agar kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Baca Juga:Kekerasan Seksual Siswi SMA SPI Batu, Pekan Ini Polisi Panggil Pemilik Sekolahan
Secara pribadi, Cak Udin merasa kecewa sebab Kota Batu merupakan tanah kelahirannya. Dimana, kota ini dikenal dengan kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius.
Menurutnya, kasus dugaan pelecehan seksual di sekolah tersebut menjadi bahan evaluasi bersama agar pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran berlangsung dengan baik dan kondusif.
Dia juga berharap agar dinas terkait yakni Dinas Pendidikan Jawa Timur dan lembaga terkait turut terlibat secara aktif dan intensif dalam memberikan pengawasan terhadap sekolah, terutama yang berupa boarding school agar tidak ada lagi segala macam bentuk pelecehan, kekerasan dan eksploitasi terhadap peserta didik.