SuaraMalang.id - BPBD Kabupaten Malang terus mendata jumlah rumah dan infrastruktur yang rusak terdampak Gempa Blitar magnitudo 5,9, pada Jumat (21/5/2021) lalu. Kekinian, tercatat ada 90 unit rumah rusak.
Plt Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Kabupaten Malang Sardono Irawan mengatakan, selain puluhan rumah rusak, dilaporkan ada 3 rumah ibadah rusak terdampak gempa. Kemudian 13 fasilitas kesehatan (faskes) dan 1 unit fasilitas umum (fasum) dilaporkan mengalami kerusakan. Hanya saja tingkatan kerusakan belum bisa menjelaskan rinci.
"Gempa tersebut berdampak pada 14 kecamatan se-Kabupaten Malang," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Sabtu (22/5/2021).
Ia menambahkan, untuk wilayah yang mengalami kerusakan paling parah ada di Kecamatan Tirtoyudo.
Baca Juga:Aula Kantor Desa Sarimulyo Jember Jebol Diguncang Gempa Blitar
"Petugas kami beserta relawan masih melakukan asesmen (pendataan)," sambungnya.
Pasca gempa melanda sekitar pukul 19.09 WIB, Jumat lalu, BPBD Kabupaten Malang langsung bergerak melakukan penanganan.
Dimulai dengan berkoordinasi lintas sektor dan mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta relawan untuk melakukan asesmen dampak Gempa.
"Tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD, OPD serta relawan telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penanganan Kedaruratan bencana alam Gempa Bumi," ujarnya.
Dia menegaskan, pihaknya juga telah mendirikan posko tanggap darurat bencana akibat dampak Gempa Blitar yang keberadaannya untuk melakukan koordinasi mempercepat pemulihan dan menerima bantuan dari donatur.
Baca Juga:BMKG Sebut Jalur Evakuasi Bencana di Pesisir Jawa Kondisinya Tidak Memadai