"Dan sampai ke perut korban lukanya akhirnya membuat korban keguguran itu," imbuh AKBP Hendri.
Setelah mengetahui korban tidak sadar, RM pun langsung meninggalkan rumah dengan menggondol sepeda motor merek Honda Beat.
"Pelaku juga membawa bantal yang bersimbah darah, kerudung dan gunting cukurnya. Pelaku mampir dulu ke daerah Blimbing Kota Malang untuk membuang itu semua ke sebuah sungai," urainya.
Selanjutnya, RM pun langsung pulang ke kampung halamannya ke Bangkalan, Madura pada hari yang sama juga, Kamis (13/5/2021).
Baca Juga:Update Klaster Perumahan Kota Malang, Positif Covid-19 Bertambah Satu Orang
Korban sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Namun karena lukanya cukup banyak dan dalam keadaan kritis, korban meninggal pada Rabu (19/5/2021).
"Meninggal dunia kemarin beserta janinnya juga karena dalam keadaan kritis karena lukanya cukup banyak," ujarnya.
Sementara, pelaku RM mengaku mencuri dengan dalih keperluan mudik. Dia mengaku memiliki motor dengan merek yang sama dengan miliki Mujihati.
"Tapi saya gadaikan karena sepi kan (pengunjung potong rambut saya) Jadi untuk pulang saya mencuri sepeda motor lagi buat pulang," tutur dia.
RM juga menjelaskan, penganiayaan dilakukan karena Mujihati mengetahui wajahnya saat melakukan pencurian.
Baca Juga:OJK Usut Teror Penagih Utang Pinjol Ilegal Guru TK di Malang
"Saya memang sudah siap-siap gunting kalau ketahuan ya saya bunuh begitu," ujarnya.