Merasa Diperas Usai Video Call Sama Wanita Bugil, Pria Jember Lapor Polisi

Seorang pria, berinisial H, warga Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, lapor polisi setelah merasa dijebak drama video call wanita bugil.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 01 Mei 2021 | 10:46 WIB
Merasa Diperas Usai Video Call Sama Wanita Bugil, Pria Jember Lapor Polisi
Ilustrasi video porno (Unsplash/Charles Deluvio)

SuaraMalang.id - Seorang pria, berinisial H, warga Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur,  lapor polisi setempat setelah merasa dijebak dalam drama video call wanita bugil, Sabtu (1/5/2021) dini hari.

Dia melaporkan upaya pemerasan bermodus video call porno ke polisi. Pria ini dimintai uang Rp 5 juta oleh si perempuan. Kalau tidak mau membayar maka rekaman video call porno yang ada wajahnya tersebut akan disebar ke publik.

Merasa dijebak, H kemudian mengadukan persoalan tersebut ke polisi. Apalagi belakangan H diintimidasi dengan teror seorang wartawan ke nomor teleponnya.

"Saya dimintai uang Rp 5 juta supaya video call yang ada wajah saya tidak beredar luas. Saya merasa telah dijebak dalam video tersebut," kata H, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Sabtu (01/05/2021).

Baca Juga:16 TKI Asal Jember Mudik Divaksin dan 2 Hari Diisolasi di Surabaya

Semua berawal pada Kamis malam, 29 April 2021. "Ada sebuah akun Facebook berinisial RS dengan foto profil akun seorang perempuan meminta pertemanan dengan akun Facebook saya," kata H.

H mengaku tidak mengenal perempuan pemilik akun tersebut. "Setelah saya konfirmasi, pertemanan saya terima, beberapa menit kemudian perempuan itu langsung menelepon saya melalui video messenger (video call) sekitar jam 21.41 WIB," katanya.

H terkejut, karena dalam video messenger itu, perempuan tersebut sudah dalam keadaan bugil dan sedang bermasturbasi. "Saya sangat kaget dan seperti terhipnotis tanpa sadar terus berada dalam video tersebut," katanya.

Keesokan paginya, perempuan tersebut kembali menghubungi balik H dan mengirimkan hasil rekaman video messenger itu.

"Saya sama sekali benar-benar tidak tahu dan tidak menyadari kalau ternyata perempuan itu telah merekam video messenger tersebut," kata H.

Baca Juga:Jember Diguncang Gempa Bali Berkekuatan 5,1 SR, Warga Mengaku Trauma

Perempuan ini dalam pesannya mengancan akan menyebarkan video tersebut ke publik, jika H tidak mau memberikan Rp 5 juta.

"Saya bertahan untuk tidak menuruti permintaan pengiriman uang itu, karena saya merasa telah dijebak dalam video tersebut. Langkah saya berikutnya adalah melakukan pemblokiran kontak perempuan itu, segera menonaktifkan akun Facebook saya," kata H.

Tapi ternyata persoalan tidak berhenti. Jumat, 30 April 2021, ada seorang laki-laki yang mengaku wartawan mendatangi rumahnya.

Kebetulan H tidak berada di tempat. Si wartawan ini kemudian mengontak via WhatsApp dan berusaha meminta konfirmasi mengenai video call porno tersebut.

Selain menyampaikan identitasnya itu, orang yang mengaku wartawan ini mengirimkan juga beberapa cuplikan berita kasus yang serupa dengan dialami H di tempat lain.

"Saya menjadi heran, apa hubungan antara perempuan di video itu dengan wartawan tersebut, hingga bisa secepat itu memiliki hasil rekaman video tersebut yang akan dijadikan bahan konfirmasi kepada saya. Selain itu, saya juga tidak paham entah apa maksud wartawan tersebut mengirimkan berita-berita itu secara beruntun," kata H.

H merasa diprovokasi, dan akhirnya melapor ke polisi. "Ternyata dari petugas kepolisian, ada informasi bahwa modus pemerasan seperti ini tidak sekali dua kali terjadi. Saya bukan satu-satunya korban. Saya berharap pengaduan ini ditindaklanjuti berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini