Menteri Agama Bolehkan Bukber dan Tarawih, Begini Syaratnya

kegiatan Buka Puasa Bersama (bukber) tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 05 April 2021 | 18:48 WIB
Menteri Agama Bolehkan Bukber dan Tarawih, Begini Syaratnya
Ilustrasi salat tarawih. Menteri Agama membolehkan tarawih dan bukber di tengah pandemi Covid-19. [Unsplash/Levy Clancy]

9. Dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadan, segenap umat Islam dan para mubaligh/penceramah agama agar menjaga ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah wathaniyah, dan ukhuwwah basyariyah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.

10. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Alquran dan As-sunnah;


11. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat, kecuali jika perkembangan Covid-19 semakin melonjak berdasarkan pengumuman Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk seluruh wilayah negeri atau pemerintah daerah di daerahnya masing-masing.

Baca Juga:Sholat Tarawih Berjemaah Diizinkan Pemerintah, Ini 4 Syaratnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini