SuaraMalang.id - Pipa PDAM Probolinggo yang memasok kebutuhan air bersih ke Pulau Gili Ketapang rusak. Akibatnya ada 2.030 kepala keluarga mengalami krisis air bersih.
Kondisi krisis air itu terjadi sekitar dua minggu. Kerusakan pipa PDAM dilaporkan akibat diterjang jangkar nelayan. Panjang total pipa mencapai 3.900 meter yang berada di dasar laut.
Petugas PDAM Gili Ketapang, Sofyan Sauri mengatakan, kerusakan terjadi di beberapa titik lokasi pipa PDAM.
“Awalnya, kami mengira hanya satu titik yang mengalami kerusakan. Setelah dilakukan perbaikan, ternyata ada bagian lain yang juga mengalami kerusakan,” kata Sofyan, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Senin (22/2/2021).
Baca Juga:Kantor PDAM Tlogosari Bondowoso Disegel Warga, Begini Penyebabnya
Akibatnya, lanjut dia, perbaikan pipa membutuhkan waktu yang tak singkat. Selain itu, juga terkendala biaya pemasangan pipa yang baru. Ia melanjutkan, baru ada satu titik kerusakan yang telah diperbaiki, yakni di kedalaman 25 meter.
Kekinian, pihaknya sedang memperbaiki kerusakan di titik kedalaman 15 meter.
“Hingga kini pun, proses perbaikan masih terus dilakukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gili Ketapang, Suparyono mengatakan, demi mendapatkan air bersih, khususnya untuk minum, warganya terpaksa membeli air ke Kota Probolinggo. Mereka menyeberang laut menggunakan perahu untuk membeli air bersih. Alhasil pengeluaran warga membengkak, lantaran harus mengeluarkan ongkos operasional perahu atau kapal.
"Kami pemerintah desa juga berupaya membantu warga, menggunakan kapal desa untuk ambil air bersih,” jelasnya.
Baca Juga:Dugaan Penyekapan ART di Probolinggo, Pariyem Mengais Makan di Tong Sampah
Namun, lanjut Suparyono, tak sedikit juga warganya saling tolong menolong untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
- 1
- 2