SuaraMalang.id - Jalan yang menghubungkan Kota Batu - Kabupaten Malang, atau dikenal dengan Jalur Payung, Kelurahan Songgokerto Kota Batu, dilaporkan retak. Beberapa warung yang berada di sekitar lokasi juga terancam ambles.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, bahwa terlihat adanya retakan tanah, termasuk tanah ambles dengan dimensi yang bervariasi pada kawasan Payung 1 tersebut.
Panjang retakan hingga 46 meter, dan lebar mulai 3 hingga 15 sentimeter. Retakan tanah tersebut, juga mengakibatkan struktur bangunan warung juga mengalami keretakan.
"Berdasarkan informasi warga, retakan tanah sudah terjadi kurang lebih dua minggu. Beberapa retakan sudah melintang di jalan raya," kata Rochim, dikutip dari ANTARA, Senin (15/2/2021).
Baca Juga:Longsor di Nganjuk, 16 Orang Hilang
Selain itu, lanjut Rochim, di sepanjang pinggiran jalan area warung, juga ada retakan dan tanah ambles. Dilaporkan sejumlah tiga warung terdampak akibat retakan tersebut, berupa bangunan kamar mandi yang retak.
"Ada tiga warung, bagian kamar mandi mengalami retakan bangunan yang parah. Kemudian, jalan mengalami retakan sepanjang 15 meter," sambung dia.
Ia menambahkan, bahu jalan juga mengalami penurunan sekitar 10 hingga 15 sentimeter dari jalan. Kemudian, bahu jalan juga mengalami keretakan bervariasi, hingga selebar 15 sentimeter.
Akibat hal itu, BPBD Kota Batu merekomendasikan agar di sepanjang Jalur Payung dipasang rambu-rambu peringatan rawan longsor. Kemudian, perlu dilakukan pemantauan secara berkala, terutama setelah hujan.
Kemudian, lanjut Rochim, perlu pengecekan dengan instansi terkait untuk mengetahui penyebab retakan tersebut. Penting menurutnya, agar ada pembatasan tonase kendaraan yang melintas di Jalur Payung Kota Batu.
Baca Juga:Warga Kota Batu Temukan Batu Bata Kuno, Arkeolog Bersiap Ekskavasi
"Rekomendasi kami, salah satunya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembatasan tonase kendaraan yang melintas di area Payung, dan imbauan kepada pedagang untuk waspada, dan berkoordinasi jika terjadi retakan lebih lebar lagi," tutupnya.