Duarrr! Atap Musala di Banyuwangi Hancur Disambar Petir

BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih menyelimuti Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan potensi bencana.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 10 Februari 2021 | 12:41 WIB
Duarrr! Atap Musala di Banyuwangi Hancur Disambar Petir
kondisi Musala di Banyuwangi yang hancur usai disambar petir. [Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Cuaca ekstrem masih menyelimuti kawasan Kabupaten Banyuwangi. Sebuah musala dilaporkan disambar petir hingga rusak bagian atapnya.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa sore (9/2/2021) menimbulkan atap genting Musala Sunan Kalijogo di Dusun Krajan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabar, Banyuwangi, porak poranda.

Staf Trantib Satpol PP Kecamatan Kabat, Syahroni mengatakan, selain genting, atap musala juga jebol akibat tersambar petir tersebut. Atap dan genting musala hancur berserakan hingga tidak dapat digunakan kembali

"Bahkan langit-langit Mushola juga ikut jebol karena terkena sambaran petir itu," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Rabu.

Baca Juga:Silang Pendapat Perdunu dan MUI Tentang Arti Santet

Mengetahui hal itu, lanjut dia, warga langsung membersihkan puing-puing yang berserakan.

"Kepala dusun bersama warga setempat langsung melakukan giat pembersihan genteng yang runtuh," ungkap Syahroni.

Meski demikian, lanjut dia, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Terutama dari jemaah yang berada di dalam musala. Namun, diperkirakan kerugian mencapai belasan juta rupiah.

"Hanya saja taksiran kerugian kurang lebih mencapai Rp 15 juta," tandas Syahroni.

Seperti diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kelas III Banyuwangi (BMKG Banyuwangi) telah mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga:Ekonomi Masyarakat Nelayan Banyuwangi Terpuruk Akibat Cuaca Ekstrem

Potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai, mulai hujan lebat disertai petir dan angin kencang. BMKG menyebut puncak musim penghujan terjadi pada bulan Januari hingga Februari ini.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, potensi hujan sedang hingga lebat yang terjadi, juga bisa berdampak pada terjadinya banjir untuk wilayah dataran rendah dan longsor untuk daerah dataran tinggi.

"Biasanya hujan ini turun antara siang hingga malam hari dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal itu bisa berpotensi menyebabkan tanah longsor untuk dataran tinggi dan potensi banjir untuk bdataran rendah. Maka dari itu, masyarakat perlu waspada," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini