Pemkab Banyuwangi Klarifikasi Festival Santet Persatuan Dukun Nusantara

Heboh pendirian Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu di Banyuwangi. Program yang diusung salah satunya meluruskan anggapan santet dan dukun yang dianggap keliru.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 04 Februari 2021 | 19:33 WIB
Pemkab Banyuwangi Klarifikasi Festival Santet Persatuan Dukun Nusantara
Ilustrasi. Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu di Banyuwangi dan soal festival santet. [shutterstock]

SuaraMalang.id - Heboh rencana gelaran festival santet oleh Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) direspon serius Pemkab Banyuwangi. Perdunu bakal dipanggil untuk dimintai klarifikasi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda mengatakan, pihaknya belum mengetahui persis apa Perdunu tersebut.

"Kita belum tahu Perdunu ini paguyuban apa. Tapi karena sudah menyangkut festival, khawatirnya masyarakat salah persepsi. Maka ini harus diklarifikasi," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Kamis (4/2/2021).

Ia mengaku khawatir tentang rencana program Perdunu, yakni pengenalan destinasi mistis dan festival santet. Festival tersebut bakal menjelaskan tentang ilmu-ilmu spiritual yang masih ada di Banyuwangi. 

Baca Juga:Temuan Koin Kuno di Banyuwangi Berasal dari Dinasti Song

"Khawatirnya salah persepsi soal festival ini yang akan dilakukan oleh Pemkab. Padahal, Pemkab tidak pernah membranding soal rencana festival (festival santet) itu," sambung Bramuda.

Menindaklanjuti hal itu, Disbudpar Banyuwangi dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) berencana memanggil Perdunu untuk dimintai klarifikasi, dalam waktu dekat ini.

"Harus dipahami bersama jika ini penting, sebab itu Pemerintah Daerah dan DKB berencana akan mengkoordinasi dan mengklarifikasi kepada teman-teman Perdunu ini," kata Bramuda.

Pihaknya memamahi, jika ikhtiar yang dimaksudkan dari Perdunu bisa jadi bagus. Namun, dalam 10 tahun terakhir, menurutnya, Banyuwangi telah mem-branding wisata sehat dan membuang kata 'santet' yang selanjutnya dikenal kota 'internet'.

"Karena ini masa pandemi, tidak serta-merta bisa membuat festival dan justru membuat polemik di masyarakat. Tentunya banyak syarat dan ijin yang dibutuhkan untuk itu," katanya.

Baca Juga:Para Dukun Dirikan Organisasi Profesi, Programnya Memasyarakatkan Santet

Disbudpar Banyuwangi juga tak sepakat tentang pemilihan tajuk program destinasi mistis. Karena selain wisata sehat, Kabupaten Banyuwangi juga telah mem-branding wisata berbasis religius.

"Kami mem-brandingnya bukan sebagai wisata mistis, tapi wisata religi. Ada Alas Purwo dan lainnya. Seperti makam Bupati yang nantinya akan kita branding serupa," katanya.

"Banyuwangi ini image-nya sudah bagus, jangan sampai kembali ke zaman dulu. Sehingga kami mengajak seluruh masyarakat agar memahami bagaimana kondisi Banyuwangi sekarang dan yang akan datang. Branding atau kegiatan yang akan dilakukan tentunya harus berkoordinasi terlebih dahulu, agar cocok atau matching dengan promosi yang akan dilakukan kedepannya," urainya.

Seperti diberitakan Sebelumnya, Pembentukan Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu yang anggotanya terdiri dari kiai pesantren, Gus, dan para ahli ilmu spiritual bakal meluruskan persepsi tentang santet dan profesi dukun di.

"Jadi Perdunu ini berdiri untuk memberikan edukasi dan meluruskan apa yang menjadi persoalan di masyarakat khususnya tentang santet dan profesi dukun agar tidak salah kaprah," kata Ketua Perdunu Abdul Fatah Hasan.

Perdunu adalah wadah para dukun atau ahli spiritual di nusantara untuk mengembangkan profesinya. Namun, Perdunu bukan kumpulan dukun untuk menyakiti orang lain, melainkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang tak kasat mata.

"Untuk spesifikasi dukun ini kan banyak. Ada yang menangani pengobatan non medis, penglaris usaha, mencari hari baik (nogo dino) dan pengobatan lain sesuai dengan bidang keilmuan yang diemban," sambung dia.

Dalam waktu dekat, masih kata dia, Persatuan Dukun Nusantara akan membuat kegiatan pengobatan gratis non medis bagi masyarakat Banyuwangi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini