SuaraMalang.id - Pertandingan Arema FC vs PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-23 sempat mengalami penundaan akibat lapangan Stadion Soepriadi Blitar tergenang air, Senin (17/2/2025).
Hujan deras yang mengguyur Kota Blitar sejak siang hari membuat permukaan lapangan dipenuhi genangan air, sehingga bola sulit bergulir dengan normal.
Wasit dan panitia pertandingan sempat melakukan inspeksi lapangan, namun kondisi tetap tidak memungkinkan untuk bermain tepat waktu.
Sesuai jadwal, laga seharusnya dimulai pukul 15.30 WIB, tetapi harus ditunda selama 2x30 menit. Setelah air dikuras secara manual oleh panitia, pertandingan akhirnya dapat dimulai pukul 16.55 WIB.
Baca Juga: Tragis! 1 Penambang Pasir Tewas Tertimbun Longsor di Blitar, 1 Masih Dicari
"Pertandingan tetap dilanjutkan, pemain sudah pemanasan lagi, kick-off pukul 16.55 WIB," ujar Media Officer Arema FC, Toby.
Perbaikan Stadion Soepriadi, Masih Menuai Kritik
Sebelum digunakan sebagai homebase sementara Arema FC, Stadion Soepriadi telah mengalami perbaikan besar-besaran, termasuk:
- Pengecatan tribun dan bangku pemain
- Pemasangan papan reklame LED
- Perbaikan lampu stadion
- Revitalisasi rumput lapangan
Namun, meski telah mengalami pembenahan, kondisi lapangan masih menuai keluhan dari tim tamu. Sebelumnya, Dewa United dan Borneo FC mengkritik kualitas rumput yang dinilai buruk dan mempersulit jalannya pertandingan.
"Lapangan di sini tidak membantu, tidak menguntungkan buat kami," ujar Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, setelah timnya bermain imbang 0-0 melawan Arema FC pada 12 Agustus 2024.
Baca Juga: Arema FC Pesta Gol ke Gawang PSS Sleman, Menang 6-2 di Blitar
Senada dengan itu, Pelatih Borneo FC, Bernardo Tavares, juga menyampaikan kritik pedas usai timnya bertanding melawan Arema FC pada 10 Februari 2025.
"Kami kehilangan tiga pemain karena cedera akibat kondisi lapangan yang buruk. Liga 1 ingin jadi yang terbaik di Asia, tetapi bagaimana bisa bermain di lapangan seperti ini?" ujar Tavares dengan nada kecewa.
Masih Ada PR untuk Arema FC
Meski telah menginvestasikan dana besar untuk perbaikan Stadion Soepriadi, fakta bahwa lapangan masih banjir menunjukkan bahwa infrastruktur stadion belum sepenuhnya siap untuk pertandingan di tengah cuaca ekstrem.
Ke depan, manajemen Arema FC harus mencari solusi yang lebih efektif agar kondisi serupa tidak terulang, terutama mengingat stadion ini akan terus digunakan untuk sisa musim Liga 1 2024/2025.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Tragis! 1 Penambang Pasir Tewas Tertimbun Longsor di Blitar, 1 Masih Dicari
-
Arema FC Pesta Gol ke Gawang PSS Sleman, Menang 6-2 di Blitar
-
Head to Head Arema FC Vs PSS Sleman, Ze Gomes Hanya Ingin Bawa Pulang 3 poin
-
Figo Siap 'Habisi' Mantan Tim Demi Selamatkan PSS dari Degradasi
-
Ditinggal Sponsor, Arema FC Hemat Rp 200 Juta dengan Laga Tanpa Penonton
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak