SuaraMalang.id - Pawai Budaya Kelurahan Tlogomas akan kembali digelar pada 23 Februari 2025, setelah vakum sejak 2019 akibat pandemi dan dinamika politik.
Persiapan terus dilakukan, termasuk sosialisasi rute kepada masyarakat agar mereka dapat menghindari kemacetan selama acara berlangsung.
Pawai ini akan melintasi sejumlah ruas jalan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.
Panitia mengimbau warga yang memiliki kepentingan pada hari tersebut untuk memilih jalur alternatif guna mengurangi dampak kemacetan.
"Kami mohon maaf kepada pengguna jalan. Kami bersama jajaran berusaha semaksimal mungkin mengurangi dampak negatif dari acara ini," ujar Lurah Tlogomas, Arwanto, Kamis (13/2/2025).
Rute Pawai Budaya Tlogomas 2025
Pawai akan dimulai dari Perumahan Bukit Hijau, lalu melewati:
- Jalan Raya Tlogomas
- Jalan Batu Permata
- Jalan Yaqut
- Jalan Zamrud
- Jalan Kecubung
- Jalan Tlogo Wulan
- Jalan Tlogo Suryo
- Jalan Tlogo Sari
- Finish di Jalan Tlogo Indah
Arwanto menjelaskan bahwa Pawai Budaya ini merupakan bagian dari tradisi Bersih Desa, sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan warga.
"Pawai ini bukan hanya hiburan, tetapi juga mengandung pesan budaya yang harus tetap dilestarikan," jelasnya.
Baca Juga: Nonton Sound Horeg Berujung Penjara, 2 Pria di Malang Benar-benar Tak Bisa Lihat Motor Nganggur
Tema dan Tata Tertib Pawai
Tahun ini, setiap peserta akan membawa tema khusus yang telah ditentukan panitia agar pawai tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukasi bagi masyarakat.
"Kami ingin acara ini memberikan manfaat, tidak hanya sekadar ajang bersenang-senang. Oleh karena itu, ada aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh peserta," tambahnya.
Salah satu aturan yang ditegaskan panitia adalah larangan penggunaan sound system berkapasitas besar (sound horeg), yang sering menimbulkan gangguan selama acara berlangsung.
"Kami sudah menegaskan larangan penggunaan sound horeg. Harapannya, peserta yang dinaungi ketua RW bisa memahami aturan ini agar tidak mengganggu jalannya acara," tegas Arwanto.
Dampak Positif untuk Masyarakat dan UMKM
Berita Terkait
-
Nonton Sound Horeg Berujung Penjara, 2 Pria di Malang Benar-benar Tak Bisa Lihat Motor Nganggur
-
Demi Sound Horeg Malang, Sanusi Siapkan Perbup Khusus
-
Viral Detik-detik Plafon Rumah di Jabung Malang Ambrol Diduga Gegara Suara Sound Horeg
-
Viral! Detik-Detik Truk Sound Horeg Alami Rem Blong di Sumbermanjing Wetan Malang
-
Pulang dari Luar Kota, Warga Tlogomas Syok Lihat Tokonya Dibobol Maling
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota