Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 29 Januari 2025 | 15:34 WIB
Ilustrasi hotel. (Pixabay/Grungly)

SuaraMalang.id - Perayaan Isra Mikraj dan Imlek 2025 membawa berkah bagi industri perhotelan dan restoran di Kota Malang. Tingkat okupansi hotel mengalami lonjakan signifikan, dengan rata-rata mencapai 80 persen, bahkan beberapa hotel mencatatkan okupansi penuh 100 persen selama libur panjang ini.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, mengungkapkan bahwa capaian ini sebanding dengan tingkat hunian hotel saat Natal dan Tahun Baru 2024.

"Alhamdulillah, di momen libur panjang ini rata-rata okupansi hotel mencapai 80 persen," kata Agoes, Selasa (28/1/2025).

Januari Biasanya Sepi, Kini Justru Ramai

Baca Juga: Hujan Deras Tak Halangi Wisatawan, Okupansi Hotel Malang Tembus 80 Persen

Biasanya, bulan Januari dikenal sebagai low season bagi industri perhotelan dan restoran, karena anggaran wisatawan banyak terserap saat liburan akhir tahun. Namun, tahun ini justru terjadi lonjakan kunjungan yang mengejutkan.

"Januari biasanya low season karena anggaran wisata sudah habis saat Nataru, tetapi sekarang menunjukkan tren yang lebih baik. Termasuk juga karena kreativitas dari Kota Malang dalam menghadapi tantangan saat sepi pengunjung," ujar Agoes.

Beberapa faktor yang mendorong lonjakan wisatawan di Malang antara lain:

  • Momen libur panjang Isra Mikraj & Imlek
  • Popularitas Kota Malang yang meningkat
  • Event-event menarik, seperti Emba Run, yang menarik wisatawan

Dampak Positif untuk Perekonomian Lokal

Menurut Agoes, capaian positif ini terjadi berkat kerja sama antara berbagai pihak di sektor pariwisata, termasuk Pemkot Malang, penyedia akomodasi, biro perjalanan, dan media yang turut mempromosikan destinasi wisata di Malang.

Baca Juga: Usai Malang, Giliran Hotel di Batu Jadi Sasaran Hacker, PHRI Beberkan Langkah Antisipasi

"Kami penyedia akomodasi, media memviralkan, travel biro menyediakan transportasi, Pemerintah Kota juga berperan. Semua ini berdampak positif, termasuk ke tempat oleh-oleh, sehingga ekonomi bergerak," jelasnya.

Selain hotel, restoran di Kota Malang juga mengalami peningkatan pengunjung, dengan rata-rata okupansi mencapai 80 persen.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More