Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 16 Januari 2025 | 17:34 WIB
Ilustrasi penipuan online (Freepik/user2846165)

SuaraMalang.id - Nasib malang menimpa Rita Andayani (36), warga Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tabungan yang telah ia kumpulkan sejak 2009, lebih dari Rp 31 juta, raib akibat tergiur oleh iklan hoaks di Facebook yang mencatut nama bank pemerintah. Kejadian itu terjadi pada Senin (13/1/2025).

Rita mengungkapkan, ia tergiur oleh sebuah iklan di Facebook yang mengarahkan pengguna ke tautan tertentu. Setelah mengklik tautan tersebut, ia terhubung dengan akun WhatsApp (WA) yang mengaku sebagai layanan pelanggan resmi dari bank.

"Foto profil WA itu sama seperti customer service bank. Mereka meminta data saya, termasuk nama lengkap, nomor rekening, dan jumlah saldo tabungan. Saya percaya begitu saja," tutur Rita saat ditemui, Rabu (15/1/2025).

Setelah memberikan data pribadi, pelaku yang mengaku bernama Rizky meminta Rita untuk mengakses aplikasi bank.

Baca Juga: Jangan Tergiur! Iming-iming Untung Besar, Penipuan MBG Merambah Kediri dan Bojonegoro

Dalam percakapan tersebut, pelaku memberikan nomor virtual Account dan menyebutkan bahwa itu adalah bagian dari pendaftaran.

"Saya diarahkan untuk memasukkan nomor VA di aplikasi saya. Saat itu saya seperti terdesak dan buru-buru mengikuti arahan pelaku. Setelah selesai, saya baru sadar saldo saya tinggal Rp 1,5 juta dari total lebih dari Rp 32 juta," ungkapnya.

Rita segera melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Malang Kota dan mengajukan laporan ke kantor bank di kawasan Tlogomas.

"Saya pasrah, tapi saya berharap tidak ada korban lagi yang mengalami hal serupa," tambahnya.

Perwakilan Kanwil BRI Malang, Santoso, menjelaskan bahwa kasus ini sedang dalam proses investigasi oleh Kantor Pusat BRI.

Baca Juga: Kakek 76 Tahun Diduga Dianiaya Mantan Pengacara di Malang

"Kami masih menunggu hasil investigasi untuk menemukan titik permasalahannya. Setelah itu, kami akan memberikan rekomendasi dan penjelasan kepada korban," ujarnya.

Santoso mengimbau masyarakat, terutama nasabah BRI, untuk selalu waspada terhadap permintaan memasukkan nomor yang mencurigakan.

"Jika ada hal yang tidak biasa, segera konsultasikan ke kantor BRI terdekat atau layanan resmi kami," tegasnya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More