SuaraMalang.id - Keributan terjadi antara sekelompok mahasiswa dan warga di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Rabu malam (15/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Insiden yang sempat viral di media sosial itu melibatkan baku hantam di salah satu pemukiman warga di RW 5.
Lurah Merjosari, Anton Viera, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menyebutkan bahwa kejadian bermula dari kesalahpahaman.
"Masalahnya karena salah paham. Suara mahasiswa yang terlalu keras saat menelepon saudaranya ditegur oleh warga, lalu terjadi keributan," ujar Anton pada Rabu malam.
Menurut Anton, sekelompok mahasiswa yang tinggal di kos wilayah tersebut sedang berkumpul. Salah satu mahasiswa menelepon dengan suara keras, yang kemudian ditegur oleh warga setempat. Teguran itu memicu salah paham dan berujung pada perkelahian.
Keributan menyebabkan sejumlah orang mengalami luka ringan, termasuk seorang mahasiswi dan pemilik kos yang berusaha melerai.
"Warga yang luka itu pemilik kos. Dia ingin melerai, tetapi malah terkena pukulan karena situasinya gelap," jelas Anton.
Mendengar kejadian tersebut, Anton bersama Kapolsek Lowokwaru, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa Kelurahan Merjosari segera turun ke lokasi untuk meredam situasi. Mediasi dilakukan dihadapan RT dan RW setempat untuk menyelesaikan konflik.
"Kami kumpulkan semua pihak yang terlibat, memberikan arahan, dan meminta mereka saling memaafkan. Kami juga membuat perjanjian agar kejadian serupa tidak terulang," tambah Anton.
Sebagai langkah tegas, kedua belah pihak menyepakati sanksi berupa larangan tinggal di lingkungan tersebut jika kesepakatan dilanggar di kemudian hari.
Baca Juga: PENTING! Catat Nomor WA Darurat PMK Kota Malang yang Baru
Anton mengimbau kepada mahasiswa agar lebih menghormati aturan dan budaya setempat serta beradaptasi dengan lingkungan.
Sementara itu, warga diminta untuk merangkul mahasiswa yang tinggal di wilayah mereka guna menjaga keharmonisan.
"Untuk mahasiswa, saya minta agar lebih menjaga sikap dan menaati aturan lingkungan. Sedangkan untuk warga, usahakan merangkul mereka yang tinggal di wilayahnya," pesan Anton.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik dan saling menghormati untuk menciptakan lingkungan yang harmonis antara warga dan mahasiswa pendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
PENTING! Catat Nomor WA Darurat PMK Kota Malang yang Baru
-
Rp 2,5 Miliar Per Hari! Malang Siapkan Makan Bergizi Gratis, Akankah APBD Kuat?
-
Menikah Muda dan Bekerja Jadi Alasan Utama Anak Putus Sekolah di Malang
-
4 Restoran di Malang Diselidiki DPRD, Diduga Gelap Jadi Hiburan Malam
-
Velodrome Malang Terbengkalai, DPRD Usul Gandeng Swasta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota