SuaraMalang.id - Pemkot Malang tengah mempersiapkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu kebijakan prioritas.
Anggaran pendamping melalui Belanja Tak Terduga (BTT) telah disiapkan sembari menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi dari pemerintah pusat.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan makan bergizi yang sesuai dengan standar pemerintah pusat.
“Kami sudah siapkan anggaran, tetapi masih menunggu juknis dari pusat. Ini penting agar standar pembiayaan dan makan bergizi sesuai aturan, sehingga program tepat sasaran,” ujar Iwan, Rabu (15/1/2025).
Meski juknis belum diterima, Pemkot Malang telah memetakan kemungkinan alokasi anggaran program MBG. Menurut Iwan, hal ini melibatkan koordinasi lintas dinas seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk menentukan nomenklatur yang sesuai.
“Ini tinggal dialokasikan ke mana, apakah melalui Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan. Yang pasti, kami ingin melangkah dengan tepat sesuai aturan,” tambahnya.
Sebelum implementasi resmi, Kota Malang telah melaksanakan uji coba program MBG melalui kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Gojek sejak 2024. Program ini berlanjut di awal tahun 2025 sebagai pembelajaran untuk pelaksanaan skala besar.
“Proses ini membantu kami memahami penerapan kebijakan makan bergizi. Saat nanti diterapkan menggunakan APBD, pengalaman ini akan sangat berguna,” jelas Iwan.
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Eko Herdiyanto, mengungkapkan bahwa program MBG membutuhkan anggaran yang besar. Menurutnya, alokasi anggaran pendamping bisa disesuaikan melalui perubahan APBD.
Baca Juga: Menikah Muda dan Bekerja Jadi Alasan Utama Anak Putus Sekolah di Malang
“Dalam satu hari penyelenggaraan, program ini membutuhkan sekitar Rp 2,5 miliar. Jika dihitung per bulan, anggarannya sangat besar. Oleh karena itu, kemampuan keuangan daerah (KKD) harus diperhatikan,” kata Eko.
Dengan persiapan matang dan dukungan dari berbagai pihak, Pemkot Malang optimis program MBG dapat menjadi solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak.
Program ini juga diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Malang.
“Langkah ini sangat penting untuk memastikan program tepat sasaran dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” pungkas Iwan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Menikah Muda dan Bekerja Jadi Alasan Utama Anak Putus Sekolah di Malang
-
Jangan Tergiur! Iming-iming Untung Besar, Penipuan MBG Merambah Kediri dan Bojonegoro
-
4 Restoran di Malang Diselidiki DPRD, Diduga Gelap Jadi Hiburan Malam
-
Velodrome Malang Terbengkalai, DPRD Usul Gandeng Swasta
-
Malang Siapkan Skema Parkir Terpusat, Siap Jadi Percontohan Kota Metropolitan
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Kisah Pangeran Arab "Sleeping Prince" Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
Terkini
-
UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong Berdayakan Ratusan Karyawan Berkat BRI
-
Petani Terancam Bangkrut! Pupuk Palsu Rugikan Negara Triliunan Rupiah, Begini Kata Wamentan
-
Danantara: BRILiaN Way Jadi Kunci Transformasi Culture BRI Menuju Bank Terkemuka Asia Tenggara
-
BRI dan Liga Kompas Lepas Tim LKG BRI Indonesia ke Gothia Cup 2025 di Swedia
-
Dirut: BRI Miliki Fondasi untuk Menjadi Bank Terkuat di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara