SuaraMalang.id - Pemkab Trenggalek memutuskan untuk menutup seluruh pasar hewan di wilayahnya mulai Selasa (14/1/2025).
Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran lebih lanjut penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah mewabah di Jawa Timur.
Keputusan ini dituangkan dalam surat edaran dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Kabupaten Trenggalek, menyusul rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat.
“Dalam rangka pengendalian penularan PMK di Trenggalek, dilakukan penutupan pasar hewan sampai waktu yang akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil evaluasi,” kata Kepala Diskomidag Trenggalek, Saniran, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Wabah PMK Meledak di Jember: Ribuan Sapi Terinfeksi, Vaksin Habis
Penutupan sementara diberlakukan di tujuh pasar hewan, yaitu:
- Pasar Pon Tamanan
- Pasar Durenan
- Pasar Kampak
- Pasar Tugu
- Pasar Dongko
- Pasar Panggul
- Pasar Pule
Meski sosialisasi dan pemasangan banner telah dilakukan sehari sebelumnya, masih banyak pedagang yang tetap mendatangi pasar hewan, seperti di Pasar Durenan, karena bertepatan dengan hari pasaran.
Saniran mengatakan, transaksi tetap diizinkan untuk pedagang yang sudah terlanjur datang, terutama bagi yang membawa kambing.
“Kambing lebih tahan terhadap PMK dibandingkan sapi. Namun, kami meminta petugas retribusi tidak memungut biaya karena pasar telah resmi ditutup,” jelasnya.
Langkah ini juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada pedagang tentang pentingnya pencegahan penularan PMK, tanpa menghentikan sepenuhnya aktivitas jual beli masyarakat.
Baca Juga: ASN Trenggalek Tipu Rp255 Juta Berkedok Rekrutmen CPNS, Korban Menunggu 10 Tahun
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Ririn Hari Setiani, mengungkapkan bahwa hingga Senin (13/1/2025), sebanyak 541 ekor sapi di Trenggalek terinfeksi PMK. Dari jumlah tersebut:
- 24 ekor masih dalam proses pemulihan
- 5 ekor dipotong paksa
- 11 ekor mati
- 11 ekor dijual oleh pemiliknya
Penutupan pasar hewan diharapkan dapat memperlambat penyebaran PMK di Kabupaten Trenggalek. Pemerintah juga terus memantau situasi untuk menentukan langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan pembukaan kembali pasar setelah kasus PMK terkendali.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Aksi Tolak Pasar Hewan di Jakarta
-
Minibus Masuk Jurang di Trenggalek, 3 Orang Luka-Luka
-
Inspirasi Polisi Trenggalek, Intip Pola Makan Sehat Menurunkan Berat Badan!
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
-
Bapak-Anak Pengasuh Ponpes Cabuli Santri Di Trenggalek Dituntut 10 Dan 11 Tahun Penjara
Terpopuler
- STY Tiba-tiba Muncul Saat Patrick Kluivert Datang: Kemarin ke Mana?
- Tolak Mobil Dinas Gubernur Jawa Barat, Ini Daftar Koleksi Mobil Mewah Dedi Mulyadi
- Nama Mahfud MD Terseret Kasus Plat Nomor RI 36, Kok Bisa?
- Silsilah Keluarga Marselino Ferdinan yang Baru Saja Cetak Sejarah di Piala FA
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
Pilihan
-
Tampil Brewokan Saat Bertemu Jokowi, Ahmad Lutfhi: Silaturahmi Saja
-
Pengamat Kritik Rudy Masud Hadiri Kunjungan MBG Pemprov Kaltim: Di mana Bawaslu?
-
IKN Butuh Biaya Pemeliharaan, Akademisi: Tidak Ada Manfaatnya untuk Rakyat
-
Harga Sayur dan Ikan Melonjak Akibat Banjir, Inflasi Balikpapan Diklaim Masih Terkendali
-
3 Rekomendasi HP Vivo Rp 3 Jutaan Terbaru, Januari 2025
Terkini
-
5 Laga Tanpa Gol! Arema FC Krisis, Ze Gomes Siapkan Strategi Jitu
-
Arema FC Kehilangan 2 Bek Andalan Hingga Musim Depan
-
Malang Siapkan Skema Parkir Terpusat, Siap Jadi Percontohan Kota Metropolitan
-
Desakan Penerbangan Malam Malang-Jakarta, Dishub Jatim: Insya Allah Tahun Ini Terealisasi
-
Ultimatum Aremania: 3 Kali Kalah, Ze Gomes OUT dari Arema FC