SuaraMalang.id - Tanah longsor melanda Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, menyebabkan kerusakan pada sebuah rumah milik warga bernama Iswandi (53).
Longsor yang terjadi pada Minggu (12/1/2025) sore itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, longsor menghancurkan tembok ruang tamu dan kamar mandi rumah Iswandi, serta menimbun satu unit sepeda motor dan sepeda pancal (angin).
Rumah yang dihuni oleh tiga jiwa itu masih dapat digunakan, namun penghuni harus mengungsi ke garasi milik tetangga setiap kali hujan turun.
Baca Juga: Kontroversi Makam Mewah Baqi Memorial Park di Malang: Warga Segel Lahan, Pengembang Manipulatif
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengungkapkan bahwa pengungsian dilakukan karena atap rumah yang bocor dan kekhawatiran akan longsor susulan.
“Ketika hujan, penghuni rumah mengungsi karena kondisi rumah dikhawatirkan tidak aman. Longsor susulan bisa terjadi kapan saja,” jelas Sadono pada Selasa (14/1/2025).
Longsor terjadi akibat tebing setinggi 2 meter dan sepanjang 10 meter yang runtuh dan menimpa rumah serta tempat usaha milik Iswandi.
Peristiwa ini dilaporkan ke BPBD pada Senin (13/1/2025) malam, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Tim gabungan dari BPBD, PMI Kabupaten Malang, Muspika Singosari, perangkat Desa Klampok, para relawan, dan masyarakat setempat bergerak cepat untuk menangani dampak bencana. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meskipun kerugian material ditaksir mencapai Rp25 juta.
Baca Juga: 3 Hari Pulang dari Rumah Sakit, Lansia di Malang Ditemukan Meninggal di Warung Kopi
BPBD mengimbau warga yang tinggal di sekitar tebing atau daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan.
Langkah mitigasi seperti pemasangan terpal untuk mencegah longsor susulan juga dilakukan sebagai langkah sementara.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama di wilayah yang rawan longsor seperti Singosari.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk melindungi warga dari ancaman bencana serupa di masa depan.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Proyek 'Mercusuar' Jokowi Dibayangi Banjir dan Longsor Besar
-
Longsor Sampah Tewaskan 23 Korban di Uganda, Orang dan Hewan Ternak Terkubur Gundukan
Terpopuler
- STY Tiba-tiba Muncul Saat Patrick Kluivert Datang: Kemarin ke Mana?
- Tolak Mobil Dinas Gubernur Jawa Barat, Ini Daftar Koleksi Mobil Mewah Dedi Mulyadi
- Nama Mahfud MD Terseret Kasus Plat Nomor RI 36, Kok Bisa?
- Silsilah Keluarga Marselino Ferdinan yang Baru Saja Cetak Sejarah di Piala FA
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
Pilihan
-
Belum Termasuk PPN, Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun ke Magnum Indonesia
-
Patrick Kluivert Bertemu 3 Pemain Keturunan, Satu Langsung Salaman!
-
3 Pelajaran dari STY untuk Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia Lawan Australia
-
Harga Emas Antam Melonjak, Tembus Rp1.564.000/Gram
-
Putra Patrick Kluivert Cetak Gol ke Gawang Chelsea, Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia?
Terkini
-
Statistik Brandon Scheunemann, Pemain Anyar Arema FC
-
5 Laga Tanpa Gol! Arema FC Krisis, Ze Gomes Siapkan Strategi Jitu
-
Arema FC Kehilangan 2 Bek Andalan Hingga Musim Depan
-
Malang Siapkan Skema Parkir Terpusat, Siap Jadi Percontohan Kota Metropolitan
-
Desakan Penerbangan Malam Malang-Jakarta, Dishub Jatim: Insya Allah Tahun Ini Terealisasi