Persebaya Vs Arema FC: Hujan Gol, Kartu Merah, dan Penalti Warnai Derby Jatim

SuaraMalang.id - Derbi Jawa Timur antara Persebaya Surabaya dan Arema FC berakhir dengan kemenangan dramatis bagi tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Laga yang diwarnai oleh aksi-aksi menegangkan ini termasuk dua penalti dan satu kartu merah, menutup pekan ke-13 Liga 1 dengan penuh drama.

Persebaya berhasil unggul cepat melalui gol Flavio Silva pada menit ke-16 dan dilanjutkan gol kedua oleh Malik Risaldi lima menit kemudian, yang meninggalkan Arema tertinggal 2-0.

Upaya tim tamu untuk bangkit sempat membuahkan hasil ketika Slavko Damjanovic mencetak gol bunuh diri menjelang akhir babak pertama, memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.

Baca Juga: Derby Panas! Arema FC Tanpa 5 Pilar Kunci, Andalkan Strategi Kejutan Lawan Persebaya

Babak kedua berlangsung dengan intensitas yang tidak berkurang, Arema FC berusaha keras untuk menyamakan kedudukan.

Usaha mereka membuahkan hasil ketika berhasil mendapatkan penalti yang sukses dieksekusi oleh Lokolingoy, menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Namun, drama terjadi di menit-menit akhir pertandingan ketika Persebaya mendapatkan penalti di menit tambahan waktu.

Flavio Silva yang kembali menjadi eksekutor, sukses memastikan kemenangan Persebaya dengan skor akhir 3-2.

Kartu merah diberikan kepada Bruno Moreira dari Persebaya, yang menambah ketegangan dalam laga. Keputusan ini tentunya mempengaruhi dinamika permainan, namun Persebaya berhasil mempertahankan keunggulan meskipun bermain dengan sepuluh orang di menit-menit akhir.

Baca Juga: Target 3 Poin! Wiliam Marcilio Pede Bawa Arema Taklukkan Persebaya di Kandangnya

Susunan pemain kedua tim menunjukkan komitmen tinggi dari kedua pelatih. Persebaya, di bawah asuhan Paul Munster, tampil dengan Ernando Ari di gawang dan Flavio Silva serta Malik Risaldi yang menjadi penentu kemenangan.

Sementara Arema, yang dilatih oleh Joel Cornelli, menampilkan Lucas Frigeri sebagai kiper dan William Marcilio yang memberikan kontribusi signifikan di lini tengah.

Kontributor : Elizabeth Yati