SuaraMalang.id - Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang 2024 tercatat hanya mencapai 60,04 persen, menurun dibandingkan Pilkada 2020 yang sebesar 60,48 persen.
Penurunan sebesar 0,44 persen ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah minimnya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, menyebutkan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilbup 2024 sebanyak 2.060.576 jiwa.
Dari jumlah tersebut, hanya 1.237.260 orang yang menggunakan hak pilihnya, termasuk suara sah maupun tidak sah.
Jumlah TPS Jadi Kendala Salah satu faktor utama penurunan partisipasi adalah keterbatasan jumlah TPS. Saat ini, hanya tersedia 4.042 TPS, dengan setiap TPS menampung hingga 600 pemilih.
Jumlah ini meningkat dari Pilkada 2020, di mana satu TPS maksimal hanya menampung 400 pemilih.
“Dengan pemilih per TPS lebih banyak, jarak antara TPS dengan pemilih semakin jauh, yang bisa menjadi alasan menurunnya partisipasi,” jelas Mahardika.
Undangan Tidak Tersampaikan Selain itu, masalah penyampaian undangan pemilih (C pemberitahuan) juga turut berkontribusi.
Banyak undangan yang tidak sampai kepada pemilih karena mereka tidak berada di rumah saat petugas menyampaikan, atau karena pemilih sudah pindah domisili atau tidak memenuhi syarat (TMS).
Baca Juga: Resmi! Sanusi-Lathifah Menang Telak Pilkada Kabupaten Malang 2024
“Pemilih yang tidak mendapatkan C pemberitahuan sebenarnya tetap bisa memilih asalkan terdaftar di DPT dengan membawa KTP elektronik atau Identitas Kependudukan Digital (IKD),” tambah Mahardika.
Bawaslu: Penambahan TPS Perlu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang, Muhammad Hazairin, mengungkapkan bahwa sejak awal pihaknya telah merekomendasikan agar jumlah TPS diperbanyak. Namun, keterbatasan anggaran KPU menjadi penghalang untuk merealisasikan hal tersebut.
“Kalau jumlah TPS sama seperti Pemilu, saya yakin partisipasi masyarakat akan lebih tinggi. Idealnya, ada lebih dari 5.000 TPS, tetapi saat ini hanya sekitar 4.000-an,” kata Hazairin.
Harapan Perbaikan Penurunan partisipasi masyarakat menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu. Baik KPU maupun Bawaslu berharap evaluasi dapat dilakukan untuk memastikan kendala serupa tidak terjadi di masa depan.
Dengan semakin pentingnya peran partisipasi masyarakat dalam demokrasi, KPU dan Bawaslu terus mendorong pendekatan inovatif untuk meningkatkan akses dan keterlibatan masyarakat pada pemilu berikutnya.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Resmi! Sanusi-Lathifah Menang Telak Pilkada Kabupaten Malang 2024
-
Malang Tempo Dulu Bakal 'Comeback'? Ini Janji Calon Wali Kota Wahyu Hidayat
-
Heboh! Banner Satire 'Pilih Saya Residivis' Gegerkan Pilkada Kota Malang
-
Survei Internal Unggulkan Sam HC-Ganis, PDIP Kota Malang Optimis Menang Pilkada
-
Politik Uang Hantui Pilkada Kota Malang, 2 Paslon Terseret
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa