Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 15 November 2024 | 22:28 WIB
Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini saat berdialog dengan BRIM 08 Jatim. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraMalang.id - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menegaskan pentingnya seni dan budaya sebagai alat pemersatu bangsa.

Hal ini disampaikan Risma saat berdialog dengan masyarakat di Pondok Pesantren Jati Diri Bangsa, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (15/11/2024).

Risma menyebut seni dan budaya telah terbukti menjadi sarana efektif untuk menyatukan perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk.

Ia mencontohkan metode Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, yang menggunakan wayang dan karawitan sebagai media dakwah.

Baca Juga: Survei Polbrain: Khofifah Unggul, Risma Masih Berpeluang Menang

“Wayang, misalnya, memiliki banyak cerita yang diadaptasi dari Al-Quran. Ini membuktikan bahwa budaya bisa menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan," ujarnya.

Dalam dialog yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Risma juga membahas perjalanan hidupnya yang erat dengan Kediri.

Ia mengungkapkan, masa kecilnya dihabiskan di daerah ini hingga kelas satu SMP sebelum pindah ke Surabaya karena tugas orang tuanya.

“Saya lahir di sini, sebelum kelas dua SMP pindah ke Surabaya. Saya merasa punya ikatan emosional yang kuat dengan Kediri,” ungkapnya.

Sebelum dialog, Risma mengunjungi Situs Ndalem Pojok, tempat bersejarah yang menyimpan jejak perjuangan Bung Karno.

Baca Juga: Kejar Khofifah-Emil, Risma-Gus Hans Optimis Menang Pilgub Jatim Meski Tertinggal Survei

Ia menyatakan kekagumannya atas keteguhan sang proklamator dalam mempertahankan cita-cita kemerdekaan meskipun menghadapi pengasingan.

“Bung Karno melewati penderitaan luar biasa demi bangsa ini. Kita tidak boleh mencederai perjuangan beliau dengan perpecahan yang tidak perlu,” tegas mantan Menteri Sosial RI tersebut.

Risma memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memaparkan program prioritasnya, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Ia berkomitmen menghadirkan pendidikan gratis setara SMA dan SMK, termasuk bagi santri di pondok pesantren di seluruh Jawa Timur.

“Pendidikan adalah pintu menuju kesejahteraan. Kami akan memastikan anak-anak di pesantren mendapat akses pendidikan yang sama dengan anak-anak di sekolah formal lainnya,” jelas Risma.

Dalam sektor ekonomi, Risma menekankan pentingnya semangat gotong royong untuk membangun Jawa Timur. Menurutnya, kesejahteraan dapat tercapai jika seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama bekerja bersama.

Di akhir pertemuan, Risma mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu tanpa memandang perbedaan. Ia percaya, seni dan budaya adalah aset penting yang bisa menyatukan keberagaman di Jawa Timur.

“Kita harus melanjutkan perjuangan para pendahulu kita untuk menjaga keutuhan bangsa ini. Dengan seni, budaya, dan semangat gotong royong, saya yakin kita bisa membawa Jawa Timur ke arah yang lebih baik,” pungkas Risma.

Pesantren Jati Diri Bangsa menyambut baik gagasan Risma. Para tokoh agama di sana berharap program pendidikan dan ekonomi yang disampaikan Risma dapat menjadi kenyataan untuk membantu para santri dan masyarakat di Kediri dan sekitarnya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More