Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 13 November 2024 | 18:25 WIB
Logo Kayutangan Heritage Malang usai dilakukan perbaikan. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Aksi vandalisme semakin marak di Koridor Heritage Kayutangan, kawasan ikonik Kota Malang yang kini menjadi tujuan wisata.

Coretan-coretan tanpa makna menghiasi hampir setiap jengkal area, mengganggu estetika kawasan heritage ini. Tembok, pagar, dan berbagai fasilitas umum di sepanjang koridor penuh dengan coretan inisial dan simbol tak beraturan.

“Kalau malam mungkin tak terlalu terlihat, tapi saat siang, coretan-coretan ini sangat mengganggu dan membuat kawasan terlihat rusuh,” keluh Keisha, seorang pengunjung pada Rabu (13/11/2024).

Keisha yang merupakan wisatawan asal Jakarta, juga mengungkapkan keprihatinannya. Ia menilai kawasan yang dipenuhi bangunan bersejarah ini seharusnya dilindungi dan dijaga kebersihannya.

Baca Juga: Bye Macet! Kayutangan Siap Punya Parkir Baru Rp48 Miliar di 2025

“Koridor Kayutangan ini kan ikon Kota Malang dan punya banyak bangunan heritage. Sayang sekali kalau dibiarkan kotor seperti ini,” ujarnya.

Pemerhati cagar budaya, Ir Budi Fathony, menyampaikan kritik tajamnya. Menurutnya, minimnya pengawasan dari pemerintah daerah menyebabkan aksi vandalisme terus berkembang.

Ia mengingatkan bahwa kawasan ini pernah meraih penghargaan di Anugerah Desa Wisata Indonesia pada 2023, namun tidak ada upaya perawatan yang memadai.

“Ini sangat disayangkan. Koridor Heritage Kayutangan ini adalah kebanggaan Kota Malang, tapi justru penuh coretan vandal yang tidak bermakna. Tanda bahwa pengawasan pemerintah masih kurang,” ujar Budi, mantan anggota Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang.

Budi menekankan perlunya pengawasan khusus di kawasan heritage ini, termasuk tindakan tegas terhadap pelaku vandalisme.

Baca Juga: Libur Panjang Maulid Nabi Bawa Ribuan Wisatawan ke Kampung Heritage Kayutangan Malang

Menurutnya, jika dibiarkan, aksi vandalisme ini akan menyebar ke berbagai kawasan lain dan merusak estetika Kota Malang.

“Jika kawasan ini tidak dijaga, maka citra Malang sebagai kota bersejarah akan semakin meredup,” tambahnya.

Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra, menyampaikan penyesalannya atas merebaknya vandalisme di Koridor Heritage Kayutangan.

Ia menegaskan bahwa pihaknya berupaya membersihkan dan memantau kawasan yang berada di bawah pengawasan DLH, meskipun ada keterbatasan.

“Kami sangat menyesalkan perilaku tersebut. Meski dengan keterbatasan, kami tetap berupaya membersihkan dan mengimbau masyarakat untuk menjaga fasilitas publik,” ujar Laode.

Ia juga menyebut bahwa ada beberapa bagian dari Koridor Kayutangan yang tidak berada di bawah ranah DLH, namun pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap aksi vandalisme.

Laode mengimbau masyarakat agar ikut menjaga kebersihan dan keindahan kawasan. “Kami berharap masyarakat juga aktif menjaga fasilitas umum, terutama di ikon seperti Koridor Kayutangan ini,” pungkasnya.

Dengan peningkatan pengawasan dan keterlibatan masyarakat, diharapkan aksi vandalisme di Koridor Kayutangan dapat dikendalikan demi menjaga citra Kota Malang sebagai kota wisata bersejarah yang indah dan terawat.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More