SuaraMalang.id - Pemkot Malang berencana memanfaatkan lahan bekas kantor Bank Syariah Mandiri di Jalan Basuki Rahmat sebagai tempat parkir terpadu.
Rencana ini muncul setelah studi kelayakan atau feasibility study menunjukkan kebutuhan parkir yang mendesak di kawasan tersebut, terutama untuk menampung kendaraan pengunjung yang datang ke area wisata Kayutangan.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menjelaskan bahwa lokasi tersebut dipilih karena letaknya yang strategis di pusat kota dan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
"Lokasinya bekas Bank Syariah Mandiri berdasarkan kelayakan studi. Kami berharap proses ini bisa segera terealisasi agar masyarakat lebih nyaman saat berkunjung ke Kayutangan," ujar Iwan pada Jumat (13/9/2024).
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) untuk proyek ini dijadwalkan selesai pada bulan September 2024, dengan tahapan selanjutnya termasuk penunjukan penilai pertanahan (appraisal) yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan pada Oktober hingga November 2024.
Pembayaran tanah diperkirakan akan dilakukan pada Februari 2025, dengan proses balik nama dijadwalkan selesai pada Maret 2025.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menegaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan dengan cepat, bersih, dan transparan.
Widjaja juga berharap fasilitas parkir ini dapat mulai dibangun secepat mungkin untuk mengatasi masalah kemacetan di kawasan Kayutangan.
“Kami berupaya memberikan layanan parkir terbaik, dan ini adalah langkah yang penting untuk memulai proses penataan kawasan,” katanya.
Baca Juga: Program BTS Kota Malang Mendapat Dukungan Kemenhub RI
Meski rencana lokasi parkir telah ditetapkan, Widjaja menekankan bahwa harga tanah akan dihitung sesuai dengan penilaian dari penilai pertanahan.
Pemilik lahan tidak bisa sembarangan menaikkan harga tanah. Pemkot Malang juga telah berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Korsupgah untuk memastikan proses ini berjalan sesuai aturan.
Ukuran jalan di Kayutangan sendiri sebenarnya sudah cukup ideal dengan lebar 18 meter. Namun, kemacetan sering terjadi akibat kendaraan yang melambat untuk mencari tempat parkir atau melihat pertunjukan.
Dengan adanya tempat parkir terpadu ini, diharapkan kendaraan tidak lagi parkir di pinggir jalan dan arus lalu lintas bisa lebih lancar.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Program BTS Kota Malang Mendapat Dukungan Kemenhub RI
-
Logo Kayutangan Heritage Ditabrak, DLH Kota Malang Minta Ganti Rugi Jutaan Rupiah
-
Sidak HP! Wali Kota Malang Berantas Judi Online di Kalangan Pejabat
-
Kayutangan Heritage: Bukti Hidup Sejarah Malang Sejak Abad ke-13
-
Jukir Kota Malang Tak Sepakat Gaji Bulanan, Bakal Banyak Timbulkan Masalah
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025