SuaraMalang.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) menyampaikan dukungannya terhadap rencana pengaktifan kembali reservoir di Hutan Malabar.
Langkah ini dinilai bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi genangan air dan potensi banjir di Kota Malang, terutama di kawasan Bareng.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyebutkan bahwa meskipun reservoir di Hutan Malabar berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, pihaknya sangat mendukung rencana pemanfaatan kembali fasilitas tersebut.
“Hutan Malabar itu berada di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola oleh DLH. Namun, reservoir atau resapan air di sana jika diaktifkan kembali dapat menampung banyak air dan membantu mengurangi banjir di area sekitar,” ujar Dandung, Senin (14/10/2024).
Menurut Dandung, DPUPRPKP juga siap memberikan masukan dan berkoordinasi dengan DLH terkait langkah-langkah teknis dalam pengaktifan reservoir tersebut.
“Reservoir itu seperti embung, dan bisa menjadi daerah tangkapan air yang sangat membantu mengurangi genangan air. Air dari arah utara akan tertampung di reservoir Hutan Malabar dulu sebelum mengalir lebih jauh,” tambahnya.
Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra, menyampaikan bahwa reservoir di Hutan Malabar terakhir kali aktif pada tahun 1990-an.
Ia juga mengakui bahwa pengaktifan kembali reservoir ini membutuhkan koordinasi lintas instansi, termasuk dengan DPUPRPKP.
“Reservoir ini sangat erat kaitannya dengan penanganan banjir. Jadi, kami akan berkoordinasi dengan DPUPRPKP untuk membahas pengelolaannya,” jelas Laode.
Baca Juga: Banjir Kota Malang Kian Parah, WALHI-MCW: Pemkot Mengabaikan Persoalan Tata Ruang
Ia menambahkan, contoh serupa sudah ada di bozem atau embung di Tunggulwulung yang terletak di lahan Kebun Bibit DLH, namun dikelola oleh DPUPRPKP.
Dengan langkah ini, Pemkot Malang berharap dapat mengatasi masalah genangan air yang sering terjadi di beberapa titik kota, terutama saat musim hujan tiba.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Banjir Kota Malang Kian Parah, WALHI-MCW: Pemkot Mengabaikan Persoalan Tata Ruang
-
Terparah dalam Beberapa Tahun Terakhir, Ini Penyebab Banjir di Pujon Kabupaten Malang
-
Tak Hanya di Kota, Wilayah Pegunungan Malang Juga Tak Luput dari Banjir
-
Banjir di Kota Malang Ulah Manusia, Drainase Tersumbar Kasur hingga Lemari
-
Kota Malang Dikepung Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, Mall Ikut Terendam
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!