SuaraMalang.id - Aksi Kamisan Malang bersama Jaringan Solidaritas Keadilan Korban Kanjuruhan (JSKK) menggelar peringatan dua tahun Tragedi Kanjuruhan di depan Balai Kota Malang, Kamis (3/10/2024). Mereka menyerukan sejumlah tuntutan.
Perwakilan JSKK, Cholifatul Nur, mengatakan dua tahun sudah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menanti keadilan dengan penuh perjuangan.
“Keluarga korban tidak diam, melainkan terus-menerus sebisa mungkin serta berusaha maksimal untuk mendapatkan kebenaran, keadilan dan kemuliaan yang sepantasnya dari negara atas kematian anggota keluarga kami,” ujarnya.
Aksi yang bebarangan dengan Kamisan Malang ini menyerukan beberapa tuntutan terkait Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Pertama, menuntut pengakuan bersalah dari negara atas peristiwa yang menewaskan 135 korban jiwa. Kedua, meminta permohonan maaf dari negara atas kesalahan yang dilakukan dalam tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Laporan Awal Dana Kampanye Pilbup Malang 2024, Siapa Paling Banyak?
“Menuntut diadakannya proses hukum yang adil dan tuntas serta transparan terhadap seluruh pihak yang terkait dan bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan,” ujarnya.
Berikutnya, menuntut negara untuk melakukan perbaikan di sektor keamanan agar Tragedi Kanjuruhan tidak terjadi di tempat-tempat lain. Menuntut Komnas HAM untuk menetapkan tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 sebagai peristiwa pelanggaran HAM berat.
Menuntut PSSI untuk melakukan perbaikan tata kelola sepak bola serta menghormati statuta FIFA dengan mencabut perjanjian kerja sama PSSI-Polri, yang memberikan keleluasaan bagi aparat kepolisian untuk mengamankan pertandingan.
Menuntut Presiden Joko Widodo dan DPR RI menetapkan 1 Oktober sebagai hari duka sepak bola nasional. Meminta Forkompinda Malang Raya untuk mengusulkan penetapan 1 Oktober sebagai hari duka nasional.
"Menyerukan kepada seluruh sektor masyarakat untuk mendukung dan mendoakan perjuangan keluarga korban tragedi Kanjuruhan dalam mencari keadilan. Menyerukan kepada 135 keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk bersatu dan bersama-sama mengingat, mendukung dan mendoakan para korban dan disegerakan keadilan atasnya,” ujarnya.
Baca Juga: Pameran Tragedi Kanjuruhan Hadirkan Bongkahan Stadion: Merawat Ingatan Kelam Sepak Bola Indonesia
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!